Baru-baru ini, Majalah Fortune Indonesia merilis nama-nama pemimpin muda yang berpengaruh dan dinilai sebagai agent of change di Indonesia.
Dalam daftar yang dinamakan 40 Under 40 tersebut, terdapat 40 pemimpin Indonesia berusia di bawah 40 tahun yang memiliki pencapaian untuk memajukan Indonesia. Mulai dari menteri, pemimpin daerah, pengusaha muda, bos startup hingga atlet dan entertainer.
Salah satunya yakni Anderson Tanoto. Anak bungsu dari pebisnis Sukanto Tanoto itu baru berusia 33 tahun dan memiliki visi bahwa bisnis yang baik harusnya bergandengan dengan aspek berkelanjutan.
Baca Juga: Masuk Daftar 40 Tokoh Agen Perubahan, Gibran Malah Beri Jawaban Kocak
Menjabat sebagai Managing Director RGE Group, Anderson ingin mengubah citra industri pulp dan kertas menjadi lebih positif. Tak hanya dikenal sebagai pebisnis, Anderson juga aktif dalam kegiatan sosial melalui yayasan keluarga, khususnya di bidang pendidikan.
RGE Group sendiri merupakan grup perusahaan manufaktur berbasis sumber daya alam yang operasionalnya berada di berbagai negara, seperti Indonesia, Brasil, Kanada hingga China. Di Indonesia, selain APR, salah satu perusahaan yang tergabung di bawah RGE adalah APRIL Group yang memproduksi serat, pulp, dan kertas. Salah satu produk flagship-nya PaperOne bahkan telah dipasarkan hingga ke 70 negara.
Tak heran, sejak kecil, Anderson muda sering menghabiskan waktu liburannya dengan bertualang di pabrik. Pada usia 15 tahun, ia bahkan mulai mempelajari skema penjualan produksi kertas mereka di China.
“Bapak saya sering bilang kalau bisnis itu seperti berenang melawan arus. Jadi untuk mempertahankan posisi saja kita harus berenang. Kita akan terseret arus jika berhenti. Sedangkan untuk maju, usahanya harus lebih keras lagi,” ucapnya, mengutip perbincangan Anderson dengan Founder IDN Media pada Desember 2021.
Mencapai posisinya saat ini tidak didapatkan secara instan. Lulus dari SMA, Anderson melanjutkan pendidikannya ke salah satu kampus bisnis terbaik di dunia, yakni Wharton School di Pennsylvania, Amerika Serikat. Selepas empat tahun mengeyam pendidikan, Anderson memulai kariernya dengan bergabung dalam firma konsultan bisnis Bain & Company di Singapura.
Barulah pada 2013, Anderson kembali ke Indonesia dan bergabung dengan RGE Group. Meskipun berstatus sebagai anak dari pemilik perusahaan, Anderson yang saat itu berusia 24 tahun tetap melalui tahapan wawancara sebelum diterima untuk bekerja sebagai asisten manager di pabrik APRIL Group, yang berlokasi di Pangkalan Kerinci, Provinsi Riau.
Menyeimbangkan Bisnis dan Berkelanjutan
Anderson yang kini juga menjabat sebagai Komite Eksekutif di APRIL Group ini berpandangan bahwa bisnis yang baik harus berjalan berdampingan dengan aspek berkelanjutan. Anderson turun langsung dalam menginisiasi berbagai aksi nyata dalam mendukung keberlanjutan di Indonesia.
Sejak 2020, APRIL Group meluncurkan komitmen APRIL2030 yang salah satu targetnya adalah ingin mencapai nol emisi karbon dari lahan yang dikelola perusahaan. Komitmen ini berisikan serangkaian inisiatif yang dilakukan untuk menjaga keseimbangan antara bisnis yang berkelanjutan, keanekaragaman hayati hingga pemberdayaan masyarakat.
APRIL Group sendiri telah mencapai sejumlah kemajuan, di antaranya optimalisasi sumber energi terbarukan di lingkungan perusahaan dengan instalasi solar panel, operasional bus listrik, hingga terwujudnya peta jalan dekarbonisasi dalam proses manufaktur. APRIL juga memperkuat penelitian dan pengembangan silivikultur untuk meningkatkan yield bibit tanpa harus membuka lahan baru, memperbaiki pengelolaan air serta memajukan ilmu seputar lahan gambut tropis.
APRIL sendiri telah berkutat dengan aspek keberlanjutan sejak lama. Pada 2013, APRIL menginisiasi Restorasi Ekosistem Riau, yang tujuannya adalah menjaga dan melindungi kawasan hutan rawa gambut tropis seluas 150.000 hektar dengan berbagai keanekaragaman hayati didalamnya.
Pentingnya bisnis dan keberlanjutan untuk berjalan beriringan juga disampaikannya dalam Konferensi Perubahan Iklim ke-26 (COP26) yang digelar di Skotlandia pada Oktober 2021 lalu. Presiden Jokowi beserta sejumlah menteri turut menghadiri event bergengsi tersebut.
Pentingnya Pendidikan
Anderson tak hanya bersemangat dalam menjalankan visi bisnis yang berkelanjutan, melainkan juga turut aktif dalam mendukung pemerataan pendidikan di Indonesia lewat yayasan keluarga, Tanoto Foundation yang berdiri sejak 1981.
Dia percaya bahwa untuk memutus rantai kemiskinan harus dimulai dari pendidikan. Kini Tanoto Foundation merupakan salah satu yayasan terbesar di Indonesia yang menjalankan program pendidikan dari mulai pencegahan stunting, pendidikan anak usia dini, peningkatan kualitas guru dan kepala sekolah, serta beasiswa untuk pendidikan tinggi.
“Kita tidak akan diingat untuk berapa uang yang kita hasilkan. Tapi orang akan mengingat kita untuk seberapa banyak kehidupan yang kita sentuh secara positif,” ucap Anderson.
Capaian mengagumkan seorang Anderson Tanoto turut diapresiasi oleh orang nomor satu di Indonesia, Presiden Joko Widodo. Pada peresmian operasional pabrik Asia Pacific Rayon (APR) yang merupakan bagian dari RGE pada 2020 lalu, Jokowi memuji Anderson: “Masih muda sekali, tapi pintarnya setengah mati,” ucap presiden kala itu.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: