Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Gandeng Bukit Algoritma, Jababeka Siap Wujudkan 100 Kota Industri dengan Desa Inovasi

        Gandeng Bukit Algoritma, Jababeka Siap Wujudkan 100 Kota Industri dengan Desa Inovasi Kredit Foto: Boyke P. Siregar
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Jababeka Group melalui Yayasan Pendidikan Universitas President (YPUP) melalukan penandatanganan Nota Kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) dengan Bukit Algoritma.

        Penandatanganan dilakukan secara langsung oleh Ketua YPUP Prof. Budi Susilo Soepandji bersama Inisiator Bukit Algoritman Budiman Sudjatmiko serta disaksikan langsung Chairman and Founder Jababeka Group sekaligus Pendiri President University Setyono Djuandi Darmono di Menara Batavia Jakarta, Selasa (22/2).

        Dalam sambutannya Darmono mengatakan, kerja sama dengan Bukit Algoritma menjadi sangat penting untuk mewujudkan visi membangun 100 kota industri. Menurutnya, Jababeka dan Bukit Algoritma memiliki kecocokan yang nantinya akan disinergikan kekuatan masing-masing dalam rangka menuju Indonesia meraih teknologi yang lebih maju.

        "Jadi, Pak Budiman itu memiliki jaringan yang luas sebagai pembina organisasi kepala desa. Nah ini cocok sekali, karena tidak mungkin membangun di daerah lain kalau desa-desa tersebut belum siap," kata Darmono.

        Menurutnya, membangun sebuah daerah menjadi kota industri itu terdiri dari beberapa faktor. Pertama, kekuatan sumber daya alam (SDA) daerah tersebut. Kedua, kekuatan sumber daya manusia (SDM).

        "Kekuatan SDM ini menjadi faktor yang paling penting untuk mambangun daerha tersebut," terangnya. Faktor ketiga yaitu bagaimana bisa menarik capital dan teknologi.

        "Nah, untuk capital dan teknologi tentunya akan melihat pasar dunia-nya itu maunya apa untuk memanfaatkan daerah tersebut," ucap Darmono.

        "Kerja sama ini merupakan suatu pekerjaan yang nantinya akan membentuk community development," tambahnya.

        Jababeka dan YPUP sendiri, lanjut Darmono, sudah banyak memiliki pelanggan jaringan internasional dengan setidaknya hampir 2 ribu perusahaan dari 34 negara berada di kawasan industri Jababeka Cikarang.

        "Kawasan Bekasi sampai Karawang khususnya Cikarang itu merupakan anugerah dari Tuhan yang memang memiliki potensi dan keunggulan lebih jika dibandingkan dengan wilayah lainnya. Ekosistemnya pun sudah jadi, karena di dalamnya sudah didukung dengan sistem pendidikan yang mumpuni, industri manufaktur, perumahan, medical city, pelabuhan hingga pusat-pusat hiburan. Nah kelebihan ini lah yang nantinya juga akan kita develop di wilayah-wulayah laoinnya," papar Darmono.

        Sementara itu, Budiman Sudjatmiko berharap kerja sama ini akan menghasilkan racikan-racikan baru dalam mensinergikan visi membangun 100 kota industri dengan desa-desa inovasi yang akan ditopang dengan dengan komunitas-komunitas desa maupun kota.

        "Jadi, visi Jababeka itu kan membangun 100 kota industri, dan visi kami membangun desa-desa inovasi ada sekitar 74.961 desa. Nah, ini bisa dibayangkan jika 100 kota industri dikelilingi minimal 100 desa inovasi akan sangat dahsyat kekuatannya," kata Budiman.

        Namun, lanjutnya, untuk merealisasikan ekosistem tersebut butuh teknologi dan sains. "Jadi, kalau pak Darmono dengan Jababeka-nya adalah ekosistem yang memang banyak teknologi industrialis, kami dari kalangan technolog, saintist, dan komunitas jika dikolaborasikan tentunya akan menjadi kekuatan yang akan mewujudkan visi membangun itu semua," tuturnya.

        Lebih lanjut, Budiman menjelaskan, adapun yang kami kejar dari kerja sama ini ada tiga hal yaitu pertama, inovasi di bidang biotechnologi yang terdiri dari sektor pertanian, perikanan dan kesehatan dengan memanfaatkan keanekaragaman flora dan fauna baik darat mauoun laut Indonesia yang terkaya nomor satu di dunia.

        "Ini harus dioptimalkan dengan sentuhan teknologi," katanya.

        Kedua, inovasi di bidang art and design dengan memanfaatkan keanekaragaman budaya nusantara yang terkaya nomor dua di dunia. Ketiga, inovasi teknologi informasi yang tentunya akan menopang kesemuanya.

        "Nah, itu yang menjadi visi kami," tandas Budiman.

        Ia pun membuka diri bagi siapapun, pengusaha manapun baik dalam dan luar negeri yang ingin ikut berpartisipasi mewujudkan visi kami. "Kami tidak menutup diri, kita terbuka bagi siapa pun," tutupnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Boyke P. Siregar
        Editor: Boyke P. Siregar

        Bagikan Artikel: