Hadapi Transformasi Budaya Kerja, Kemendagri Perkuat Core Values ASN BerAKHLAK
Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) perkuat core values Aparatur Sipil Negara (ASN) BerAKHLAK. Hal tersebut dilakukan dengan menggelar kegiatan "Kemendagri BerAKHLAK Transformasi Budaya Kerja di Era 4.0". Acara ini dilaksanakan secara hybrid di Hotel Bidakara Jakarta kemarin.
Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian mengatakan, saat ini dunia sudah berubah. Hadirnya kegiatan Kemendagri Ber-AKHLAK bertujuan agar para ASN menyadari apa yang terjadi di lingkungan sekitar, dan memberikan pengaruh terhadap organisasi maupun individu itu sendiri. Sebagaimana fenomena yang terlihat di masyarakat, kecanggihan digital dan hadirnya media sosial membuat demokrasi semakin terbuka.
Baca Juga: Dorong Peran Camat, BPSDM Kemendagri Gelar Diklat Kepamongprajaan
“Pengaruhnya adalah keterbukaan, transparansi, memotong birokrasi, semua informasi-informasi yang berhubungan dengan birokrasi, (dan) pelayanan-pelayanan publik oleh pemerintah,” katanya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis (24/2/2022).
Sementara itu, Deputi Bidang SDM KemenPANRB Alex Denni mengatakan, di era digital seperti sekarang ini disrupsi telah terjadi. Diperkirakan 85 juta pekerjaan akan hilang sehingga perlu terobosan agar fungsi ASN tetap sesuai dengan zaman. Oleh karena itu, penguatan budaya kerja dan employer branding merupakan bagian dari strategi akselerasi transformasi Sumber Daya Manusia Aparatur (SDMA) khususnya ASN.
“Sehingga perlu ada terobosan di bidang learning dan development. Agar ASN kita tetap relevan,” ujarnya.
Denni menuturkan, Kemendagri mempunyai peran vital dalam transformasi SDMA karena sebagian besar ASN berada di bawah lingkup Pemerintahan Daerah dari Sumatra hingga Papua. Denni juga berujar terkait ekspektasi kepada seluruh ASN, yaitu mereka segera memahami dan menyelaraskan perilakunya dengan core values ASN yang sudah ditetapkan. Basic beliefs Pancasila dan core values BerAKHLAK dinilai menjadi pondasi yang kuat untuk transformasi ASN.
“Ke depannya ini akan sangat menentukan masa depan Anda sebagai ASN, mencakup dan tidak terbatas pada aspek terkait evaluasi kerja, tunkin, bonus, tallent class, peluang pengembangan karier dan kesempatan untuk learning dan development,” jelasnya.
Di sisi lain, Pendiri ESQ Center Ary Ginanjar Agustian mengungkapkan, agar bisa bertahan di era VUCA (volatility, uncertainity, complexity, dan ambiguity) maka harus memiliki core values dan core purpose BerAKHLAK. Selain itu juga, para ASN perlu memiliki kemampuan super agility.
Baca Juga: Kemendagri dan Kemenkeu Sepakat Integrasikan Sistem Informasi Dana Otsus dengan SIPD
Super agility yang dimaksud adalah kemampuan untuk change agility (mampu beradaptasi dengan perubahan apapun), mental agility (mampu bertahan dalam kondisi apapun), people agility (mampu kerja sama dengan siapapun), learning agility (mampu memahami dan mempelajari hal baru dengan cepat), dan result agility (mampu tetap berprestasi dalam kondisi apapun).
Ary menjelaskan pula terkait delapan langkah dalam membangun budaya kerja BerAKHLAK. Langkah itu meliputi, (1) mapping, (2) sosialisasi, internalisasi, (3) memiliki kompetensi membangun budaya kerja, (4) membentuk leader, (5) agen perubahan, (6) evaluasi dan intervensi, (7) award dan apresiasi, (8) serta manfaatkan teknologi. Implementasi core values BerAKHLAK ini harus terinternalisasi dan menjadi keyakinan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto
Editor: Aldi Ginastiar