Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Fatwa Asrorun Niam menghormati keputusan Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Miftachul Akhyar yang menyatakan mundur dari jabatannya sebagai Ketua Umum MUI.
"Saya sebagai santri sangat menjunjung tinggi keputusan Kiai Miftah," ujar Asrorun Niam seperti dikutip dari laman resmi NU, Rabu, 9 Maret 2022.
Baca Juga: KH Miftachul Akhyar Berikan Jawaban soal Apa Ada Tekanan sampai Putuskan Mundur dari Ketum MUI?
Asrorun mengatakan MUI akan langsung merespon pengunduran diri KH Miftachul Akhyar sesuai dengan aturan organisasi. "MUI akan mengonsolidasikan sesuai mekanisme organisasi," kata dia.
Sementara itu, Ketua Badan Pembinaan dan Pengembangan Organisasi MUI KH Salahuddin Al-Aiyub membenarkan bahwa pihaknya telah menerima surat pengunduran diri KH Miftachul Akhyar sebagai Ketum MUI.
"Awal pekan ini, surat tersebut telah kami terima. Selanjutnya, MUI akan merespons surat tersebut sesuai dengan peraturan dan ketentuan yang berlaku di internal MUI," ujarnya dikutip dari laman nu.or.id.
Sebelumnya, Miftachul Akhyar menyatakan bahwa dirinya telah mengirimkan surat pengunduran diri dari jabatan Ketua Umum MUI. Pengunduran diri itu sesuai dengan usulan ahlul halli wal aqdi (Ahwa) Muktamar ke-34 NU akhir tahun 2021.
Dalam penetapan sebagai Rais Aam PBNU pada Muktamar, Miftachul diminta agar tidak rangkap jabatan dan fokus terhadap pengembangan PBNU.
Baca Juga: Miftachul Akhyar Mundur Dari MUI: Takut Bid'ah
"Ada usulan agar saya tidak merangkap jabatan. Saya langsung menjawab sami'na wa atha'na (kami dengarkan dan kami patuhi. Jawaban itu bukan karena ada usulan tersebut, apalagi tekanan," kata Kiai Miftach.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait: