Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Lewat W20, Indonesia Dorong Kemajuan UMKM Perempuan Melalui Transformasi Digital

        Lewat W20, Indonesia Dorong Kemajuan UMKM Perempuan Melalui Transformasi Digital Kredit Foto: Istimewa
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Women20 (W20) menggelar pertemuan kedua dengan konsep Online dan Offline (Hybrid) selama dua hari, 8 dan 9 Maret 2022 di Kota Batu, Provinsi Jawa Timur dengan fokus kepada isu prioritas kedua dari beberapa isu prioritas lainnya yaitu “UMKM Milik Perempuan: Kunci Pertumbuhan Inklusif”. 

        Pertemuan kedua ini juga bertepatan dengan peringatan “Women International Day”. Dalam pertemuan kedua akan membahas beberapa hal penting terkait pentingnya UMKM mendapatkan layanan akses finansial dan pemanfaatan teknologi digital sehingga menjadi penggerak ekonomi global.  

        Baca Juga: Lewat DEWG G20, Kominfo Berharap Transformasi Digital Indonesia Bersifat Inklusif, dan Berkelanjutan

        Chair Women20 Indonesia, Hadriani Uli Silalahi, mengatakan pihaknya melihat komitmen dari berbagai negara yang mendukung perempuan mencapai potensi penuh mereka sebagai bagian dari tenaga kerja global. 

        “Untuk mengurangi kesenjangan gender dalam partisipasi angkatan kerja di negara-negara G20 sebesar 25% pada tahun 2025. Pemberdayaan dan inklusi ekonomi perempuan melalui UMKM adalah kunci dalam mencapai agenda 2030 untuk pembangunan berkelanjutan, dan teknologi adalah enabler. Digitalisasi di berbagai bidang membawa potensi besar untuk mempercepat pemberdayaan perempuan.  Pemilihan Kota Batu sebagai salah satu tempat pertemuan W20 dikarenakan ada sekitar 14.600 UMKM dimana 60% nya dimiliki/dijalankan oleh perempuan,” ujar Uli dalam keterangannya, Rabu (9/3/2022). 

        Co-Chair Women20 Indonesia, Dian Siswarini menambahkan untuk meningkatkan kualitas UMKM yang dimiliki oleh perempuan sebagai salah satu cara menghapuskan diskriminasi terhadap perempuan. 

        “Seluruh elemen dan pemangku kepentingan sebaiknya, pertama, dapat mendukung UMKM milik Perempuan sebagai bagian dari strategi pemulihan dan pertumbuhan ekonomi inklusif di saat ini dan di masa depan.  Kedua, membangun ekosistem yang kuat untuk mendukung UMKM milik perempuan di seluruh negara G20.  Ketiga, memaksimalkan pemanfaatan platform digital untuk mendukung UMKM milik perempuan,” tambah Dian. 

        Sebelumnya, pada sesi pembukaan, Selasa (8/3/2022), Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia (PPPA), Bintang Puspayoga menyampaikan apresiasi terhadap komitmen Women20 Indonesia dalam upaya meningkatkan status perempuan secara global, khususnya dalam konteks pemulihan sosio-ekonomi pada lingkup Group of Twenty (G20) yang terdampak pandemi Covid-19. Menteri PPPA menyatakan pemerintah Indonesia akan terus memperluas kesempatan untuk meningkatkan akses finansial kepada UMKM, khususnya perempuan. 

        “Sebagai wujud atensi penuh dan berkelanjutan Pemerintah Indonesia dalam mendukung UMKM dan mencapai kesetaraan gender, KemenPPPA memiliki komitmen yang sejalan dengan 5 (lima) prioritas arahan Presiden Joko Widodo, yaitu peningkatan pemberdayaan perempuan dalam kewirausahaan yang berspektif gender. Komitmen tersebut menempatkan pemberdayaan ekonomi perempuan di depan karena ketahanan ekonomi perempuan bukan hanya tentang mata pencaharian tetapi juga salah satu kunci untuk melindungi dan memenuhi hak-hak dasar perempuan,” ujar Menteri PPPA.

        Turut hadir membuka acara, Wakil Gubernur Jawa Timur, Walikota Batu, Co-Sherpa G20 Indonesia, Deputi Bidang Kesetaraan Gender Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Lenny N. Rosalin. Pertemuan kedua yang digelar secara hybrid ini dihadiri sekitar 500 orang peserta, termasuk 150 orang yang hadir secara offline di Batu. Para peserta berasal dari berbagai lembaga termasuk perwakilan dari para negara anggota G20. 

        Side Event ke-2 ini dilaksanakan dua hari, dimana hari pertama dibuka dengan perayaan International Women’s Day dengan menunjukkan aksi-aksi konkret dari Women20 dalam mendorong pemberdayaan perempuan, pertama, W20 Italia dan Indonesia menginisiasi bentuk kerjasama antar UMKM sebagai W20 Initiative, dimana program ini sejalan dengan isu prioritas W20 dan pengejawantahan dari komitmen W20 terkait UMKM. Kedua, W20 menggelar kick-off program perwujudan ekonomi inklusi bagi disabilitas. 

        Program ini memfasilitasi peningkatan kemampuan diri penyandang disabilitas dengan memberikan akses agar mereka dapat berwirausaha, melalui pelatihan, pemberdayaan keterampilan dan pengelolaan usaha bagi penyandang disabilitas. Ketiga, program W20 Sispreneur untuk UMKM yang diinisiasi oleh XL Axiata melalui program Sisternet. Kegiatan dilanjutkan dengan membahas lebih jauh terkait trend global terkait UMKM serta beragam praktik dari berbagai negara seperti Amerika Serikat, Inggris, Jepang, Uni Eropa, Brazil, dan Turki. Beragam contoh dari negara-negara anggota G20 ini menjadi masukan penting bagi rancangan komunike W20 di bawah presidensi Indonesia. 

        Di hari kedua, Side Event ini akan fokus pada topik utama yang merupakan tantangan terbesar dari UMKM milik perempuan yaitu akses ke layanan finansial. Narasumber yang hadir untuk membahas ini adalah Ririn Kadariyah (Government Investment Center), Aria Widyanto (Amartha Fintech), Resya Kania (Women’s World Banking), Diah Yusuf (Womenpreneurs Indonesia Networks atau WIN), Kumjoo Huh (Kyobo Life Insurance). 

        Dilanjutkan dengan pelatihan virtual dari Yasmin Wirjawan tentang Digital Financial Literacy for MSMEs Sharing Session dan Petty S. Fatimah tentang Leadership for Women Entrepreneurs oleh Wanita Wirausaha Femina. 

        Seluruh agenda W20 hingga Oktober 2022 digelar secara bertahap di beberapa titik destinasi prioritas di Indonesia. Pelaksanaannya bekerjasama dengan International Knowledge Partners, badan PBB, organisasi masyarakat sipil, akademisi, badan pemerintah hingga sektor swasta.  

        Setelah di Batu, side events W20 hingga W20 Summit, selanjutnya akan dilaksanakan di Kota Banjarmasin, Provinsi Kalimantan Selatan pada Maret 2022, di Kota Manokwari, Provinsi Papua Barat pada Mei 2022, di Danau Toba, Provinsi Sumatera Utara pada Juli 2022, dan Kota Denpasar, Provinsi Bali pada September hingga Oktober 2022 mendatang.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Rena Laila Wuri
        Editor: Alfi Dinilhaq

        Bagikan Artikel: