Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Presiden Baru Korea Selatan Gahar, Kim Jong Un Mau Dibeginikan

        Presiden Baru Korea Selatan Gahar, Kim Jong Un Mau Dibeginikan Kredit Foto: Reuters/Ahn Young-joon
        Warta Ekonomi, Seoul -

        Presiden baru Korea Selatan Yoon Suk-yeol menunjukkan sikap keras pada Korea Utara dengan menyebut Kim Jong Un harus diajari berperilaku.

        Presiden terpilih yang menang tipis pada pemilihan Kamis (10/3/2022) itu menyebut dirinya ingin keluar dari sikap tunduk terhadap tetangganya yang bersenjata nuklir itu.

        Baca Juga: Fakta Menarik Presiden Terpilih Yoon Suk-yeol, Disebut Donald Trump-nya Korea Selatan

        "Jika Anda memberi saya kesempatan, saya akan mengajarinya sopan santun," katanya.

        Selama lima tahun terakhir Seoul telah menerapkan kebijakan keterlibatan dengan Pyongyang.

        Negara itu  menengahi pertemuan tingkat tinggi antara Kim dan presiden AS saat itu Donald Trump sambil mengurangi latihan militer gabungan AS yang dianggap Korut sebagai provokatif.

        Namun presiden terpilih Yoon Suk-yeol  menyebut  pendekatan tunduk ini telah menjadi kegagalan nyata.

        “Pemerintahan Presiden Moon Jae-in yang akan keluar secara sukarela berperan sebagai perantara antara AS dan Korea Utara tetapi pada akhirnya dibuang oleh keduanya," kata Yoon dalam posting Facebook pra-pemilihan.

        Saat kampanye, Yoon mengatakan Kim adalah "anak laki-laki kasar", dan berjanji bahwa begitu dia berkuasa, dia akan membuat pemimpin Korea Utara itu keluar dari perilaku tersebut.

        Bahkan Yoon yang adalah mantan jaksa itu mengancam akan melaukan serangan pendahuluan kepada Korea Utara jika perlu. 

        Dalam komentar pertamanya sebagai presiden terpilih, dia  berjanji untuk menangani dengan tegas tindakan ilegal dan irasional Korea Utara.

        Sejak awal tahun, Pyongyang telah melakukan sembilan uji coba senjata yang memecahkan rekor, termasuk rudal balistik hipersonik dan jarak menengah yang dilarang.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Muhammad Syahrianto

        Bagikan Artikel: