Dalam rangka meningkatkan pembelanjaan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), pemerintah akan meluncurkan platform E-Katalog pada 24 Maret mendatang. Hal tersebut disampaikan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut B. Pandjaitan saat menghadiri Kick-off Meeting untuk pertemuan Menteri G20 bidang Ekonomi Digital oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo), Jakarta kemarin.
Menurut Luhut, E-Katalog sendiri merupakan aplikasi belanja online yang dikembangkan oleh Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP).
Baca Juga: Dukung Akselerasi Ekonomi Bagi UMKM dan Reseller, Evermos Hadir Dengan Inovasi Baru
“Tanggal 24 (Maret) nanti kita akan launching E-Katalog, di mana E-Katalog itu kita akan mewajibkan seluruh daerah untuk belanja melalui E-Katalog dan itu akan berdampak pada pemerataan UMKM, berdampak kepada rakyat, karena dengan mengalokasikan 400 triliun itu kita akan memanfaatkan untuk membelanjakan kepada industri-industri kecil di daerah, di kampung, supaya mereka bisa masuk di katalog daerah, sehingga nanti pengadaan itupun akan membuat efisiensi dan akan mencegah korupsi, karena dengan demikian tidak perlu lagi tender,” kata Menko Luhut dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Rabu (16/3/2022).
Menko Luhut memaparkan, untuk E-Katalog nantinya bukan hanya makanan atau minuman saja yang dapat diperjualbelikan. Namun beberapa barang lainnya seperti sepeda motor dan mobil yang tentunya buatan dalam negeri.
“Jadi semua yang bisa dibuat dalam negeri kita paksa buatan dalam negeri, tentunya dengan secara bertahap berapa tahun ke depan itu akan jalan. Jadi ini juga show case dalam G20. Jadi digitalisasi ini akan membuat Indonesia jauh lebih bagus daripada yang diduga orang,” jelasnya.
Menurutnya, E-Katalog ini sudah dipersiapkan kurang lebih selama 7 (tujuh) bulan. Untuk itu pemerintah mengusulkan kepada Presiden agar E-Katalog dapat di wajibkan kepada government procurement pengadaan barang dan jasa, dengan berbagai macam kajian dan studi yang telah di lakukan.
Baca Juga: MenKopUKM Targetkan UMKM Raih 90% Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah
“Nah ini menjadi sangat penting karena dengan digitalisasi, semua nantinya di daerah, kabupaten dan kota, bisa membuat digitalnya sendiri tetapi tetap link ke pusat. Bagaimana monitornya? Kita akan monitor semua, diaudit secara berkala oleh BPKP, kemudian nanti kalau tidak melaksanakan akan mendapatkan sanksi dengan sanksi yang sudah diatur dengan jelas. Nah kalau ini terjadi, ini akan membuat pemerataan ekonomi tanpa kita sadari,” tambahnya.
Sehingga dengan adanya E-Katalog, diharapkan pula nantinya anak-anak muda Indonesia akan bisa berkreasi menciptakan sesuatu yang bisa dimasukan ke E-Katalog.
“Jadi balik lagi bahwa kekuatan digital tadi akan mengurangi korupsi karena tidak ada lagi negosiasi, karena semua harga sudah fix,” jelasnya.
Baca Juga: Erick Thohir Dorong Pendanaan Dan Akses Pasar untuk Pengembangan UMKM Di Sumbagsel
Terkait peluncuran E-Katalog ini sendiri , Menko Luhut mengungkapkan akan dilaksanakan di Bali dengan dipimpin langsung oleh Presiden Jokowi.
“Dengan E-Katalog ini, saya bukan hanya melihat dampak pertumbuhan ekonomi saja, tapi saya melihat juga lapangan kerja yang tercipta untuk jutaan orang, dan inovasi anak-anak Indonesia. Jadi bagaimana anak-anak muda kita meng-create apa yang sekarang kita kerjakan, yang sedang jalan, yang saya sebut 'challenges tender’ yakni mengkreasikan barang-barang yang dibutuh pemerintah, kita kasihkan ke market dihubungkan dengan anak muda yang men-design, kita lihat design dan dipilh oleh para ahli, mana yang bagus, terus bagaimana cara kita membiayai dengan membikin pilot project dan kemudian jadi, lalu kita masukkan E-Katalog, dan itu nanti diproduksi oleh UMKM-UMKM. Jadi saya kira digitalise ini contoh di dalam G20 bahwa showcase kita mengenai digitalisasi ini menjadi bagus,” detailnya.
Selain itu, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G. Plate mengungkapkan adapun dukungan Kominfo terhadap E-Katalog ini antara lain memberikan dukungan dalam bentuk aplikasi E-Katalog itu sendiri, kemudian menyiapkan bandwith (terkait internet) yang memadai untuk pelaksanaan aplikasi tersebut, serta menyiapkan pusat data nasional di Kominfo yang berkaitan dengan tata kelola E-Katalog tersebut.
Baca Juga: Siapa Sangka! Dibalik Peningkatan Akses Perekonomian Digital, Ada Peran Besar UMKM Perempuan
“Nah ini kerja sama kolaborasi lintas Kementerian/ Lembaga untuk mendukung LKPP agar niat kita untuk memanfaatkan APBN yang utama dan terutamanya menggunakan atau membelanjakannya bagi produk-produk dalam negeri oleh putra-putri Indonesia,” pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto
Editor: Aldi Ginastiar