Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        PGE Buka Peluang Kemitraan Strategis untuk Kembangkan Pembangkit Panas Bumi

        PGE Buka Peluang Kemitraan Strategis untuk Kembangkan Pembangkit Panas Bumi Kredit Foto: Antara/Adeng Bustomi
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Pertamina Geothermal Energy (PGE) sebagai bagian dari Subholding Pertamina Power & New Renewable Energy (PNRE) membuka peluang kerja sama pengembangan pembangkit panas bumi dengan pihak lain.

        “Untuk menyelesaikan isu-isu besar seperti pemanasan global dan dekarbonisasi diperlukan jaringan (networking) dan kemitraan,” kata Direktur Utama PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) Ahmad Yuniarto dalam keterangan resmi di Jakarta, Selasa (22/3/2022). 

        Baca Juga: PGE Segera Operasikan PLTP yang Memanfaatkan Uap Basah Panas Bumi

        Menurut Ahmad Yuniarto, tak satu pun perusahaan yang akan mampu menghadapi persoalan-persoalan besar seperti pemanasan global dan dekarbonisasi tersebut sendirian. 

        “Syaratnya, kemitraan strategis itu harus bisa memberikan keuntungan kepada kedua belah pihak, serta mampu menciptakan nilai tambah bagi bumi, dunia, dan masa depan yang lebih baik,” kata Ahmad.

        Dijelaskan Ahmad Yuniarto, dalam menjalankan bisnisnya, PGE terus berkomitmen untuk pengembangan panas bumi dan memastikan implementasi Environment, Social, and Governance (ESG) menjadi bagian terintegrasi dari bisnis panas bumi PGE.

        Penerapan aspek-aspek ESG ini merupakan upaya dalam memberikan nilai tambah serta dukungan PGE pada program pemerintah terkait pemanfaatan energi baru terbarukan yang ramah lingkungan khususnya panas bumi. Indonesia sudah mencanangkan Net Zero Emission pada 2060 atau lebih cepat dari itu. 

        Baca Juga: Pertamina Geothermal Perkuat ESG Menuju World Class Green Energy Company

        Selain itu, Pemerintah juga menargetkan pengurangan emisi gas rumah kaca (GRK) sebesar 29 persen pada 2030, dan target bauran energi baru terbarukan (EBT) sebesar 23 persen pada 2025.

        Komitmen PGE dalam pengembangan energi panas bumi dapat berkontribusi dalam mencapai target pembangunan berkelanjutan goals ke 7 (energi bersih dan terjangkau), goals 12 (konstruksi dan produksi yang bertanggungjawab), goals 13 (penanganan perubahan iklim), dan goals 15 (ekosistem darat) pada SDGs (Sustainable Development Goals). 

        Ahmad Yuniarto kemudian menyebut tiga area di mana kemitraan bisa dilakukan, yakni Co-generation, Co-production, dan Co-development. Pembangkitan bersama bisa dilakukan melalui optimalisasi uap air panas (Steam n Brines to green power) guna melahirkan listrik ramah lingkungan (green electricity).

        Selain itu, kata Ahmad Yuniarto, ada empat bidang yang bisa dikerjakan bersama-sama (Co-production), yaitu pemanfaatan CO2 untuk bahan bakar alternatif; Ekstraksi nano material yaitu dengan pemanfaatan kandungan berharga di fluida panas bumi (rare earth element); Green Hidrogen sebagai bahan bakar masa depan yang ramah lingkungan; dan Green Metanol. Pengembangan bersama(Co-development) bisa dilakukan untuk membangun Geo-eco tourism, dan Geo-agro industry.

        “Pada prinsipnya, operasi PGE harus efisien, termasuk dalam memanfaatkan waste," jelasnya

        Baca Juga: Melalui Pertamina NRE, Pertamina Menuju Pemain Utama Energi Hijau Global

        Ahmad Yuniarto menambahkan, Indonesia memang harus memanfaatkan secara optimal karunia Tuhan kepada negeri ini dalam bentuk cadangan panas bumi yang besar. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat, saat ini Indonesia memiliki cadangan panas bumi sebesar 23,7 GW.

        Berdasarkan data ThinkGeoEnergy 2022, kapasitas terpasang pembangkit panas bumi di seluruh dunia mencapai 15.854 MW. Indonesia dengan kapasitas pembangkit sebesar 2.276 MW pada 2021 merupakan negara dengan kapasitas pembangkit terbesar kedua setelah Amerika Serikat sebesar 3.722 MW. Indonesia sudah melampaui Filipina sebesar 1.918 MW.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Annisa Nurfitri
        Editor: Annisa Nurfitri

        Bagikan Artikel: