Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Isu Reshuffle Mencuat, Para Menteri Diminta untuk Lakukan Ini

        Isu Reshuffle Mencuat, Para Menteri Diminta untuk Lakukan Ini Kredit Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay
        Warta Ekonomi -

        Isu perombakan (reshuffle) kabinet kembali menjadi perbincangan di ruang publik. Terlebih, Presiden Joko Widodo (Jokowi) sempat menyinggung reshuffle kabinet saat gerah dengan maraknya produk impor dalam pengadaan barang dan jasa Pemerintah.

        Wakil Ketua MPR Jazilul Fawaid memaklumi jika masyarakat membicarakan isu reshuffle. Sebab, sudah cukup lama Presiden Jokowi tidak melakukan reshuffle. Namun, hal itu merupakan hak prerogatif Presiden. Tidak ada kewajiban untuk menyampaikan bocoran kapan reshuffle akan dilakukan dan siapa menteri yang ada diganti.

        Baca Juga: Panas! Usai Terawan Dipecat IDI, Ribka Tjiptaning Sebut Jokowi Dilecehkan

        ”Sepanjang Presiden memandang bahwa performa kabinet ini bagus, ya tidak perlu ada reshuffle, meskipun sudah lama belum ada pergantian,” ujar Jazil, sapaan Jazilul, dalam keterangannya, kemarin.

        Wakil Ketua Umum DPP PKB ini berharap seluruh menteri untuk fokus bekerja dan tidak terganggu dengan isu reshuffle yang santer dibicarakan publik. “Para menteri yang ada bekerja concern sesuai tugasnya. Abaikan isu-isu itu sebelum Pak Presiden akan melakukan reshuffle,” pinta wakil rakyat asal Bawean, Gresik ini.

        Gus Jazil juga ”menyentil” sejumlah menteri yang memanfaatkan posisinya untuk melakukan kampanye-kampanye politik menuju Pilpres 2024. Tak elok para menteri menggunakan posisinya untuk kampanye politik dalam konteks untuk menjadi capres-cawapres dalam Pemilu 2024.

        “Bahwa setiap orang punya hak untuk menjadi presiden, tapi ketika dia dalam posisi menteri, pembantu Presiden maka fokuslah pada tugas itu. Mudahan-mudahan Pak Presiden juga itu tahu itu,” urainya.

        Dikatakan Jazil, Presiden memiliki ukuran untuk melihat apakah betul para menterinya bisa fokus bekerja pada bidangnya atau ada agenda terselubung (hidden agenda). ”Itu bisa dilihat, para pengamat bisa melihat, rakyat pun bisa melihat,” katanya.

        Baca Juga: Puan Maharani Mau Duet Dengan Anies di Pilpres 2024, Sekjen PDIP Bongkar Hal Ini

        Secara khusus, Jazil meminta para menteri yang berasal dari PKB untuk bisa meningkatkan kinerja. Sehingga mereka tetap mendapatkan kepercayaan dari Presiden dan bisa memberikan yang terbaik untuk melayani rakyat.

        ”Jika ada pekerjaan-pekerjaan yang lambat, tolong segera dipercepat. Kalau ada pekerjaan yang diharapkan oleh rakyat belum selesai, tolong segera diselesaikan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya,” kata dia mengingatkan.

        Menurut Jazil, jika semua menteri sudah on the track maka tidak perlu lagi ada reshuffle. Bagi PKB yang terpenting bahwa Presiden Jokowi dan pemerintahan yang ada bisa memberikan yang terbaik untuk masyarakat. “Kalau PKB mau ditambah monggo, itu haknya Presiden. Kalau dikurangi kita ya jangan,” tukasnya.

        Jikapun akan ada reshuffle, Jazil memprediksi tidak akan dilakukan dalam waktu dekat setelah Ramadan. “Dugaan saya mungkin ya habis puasa, habis Lebaran kalau ada,” kata dia.

        Seandainya Presiden mau melakukan reshuffle, Jazil menduga ini mungkin yang terakhir. Sebab, Presiden sudah 5 kali melakukan reshuffle. “Kelihatannya masyarakat yang menunggu-nunggu adanya reshuffle ini tentunya harus bersabar,” harap dia.

        Baca Juga: Gak Main Main, Kini Giliran Novel Bamukmin yang Sebut TNI Tidak Serius

        Sementara, Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP PDIP Hasto Kristiyanto mengingatkan menteri bekerja sesuai tugas di tengah isu perombakan kabinet. Ia mengingatkan para menteri harus seirama dalam menjalankan tugas dengan tak memikirkan hal lain seperti Pilpres 2024.

        “Tidak boleh ada menteri yang punya irama yang berbeda, belum-belum sudah mempersiapkan diri dalam kontestasi 2024 misalnya,” kata Hasto di Plaza Timur GBK Jakarta, kemarin.

        Hasto mengatakan, kerja presiden saat ini masih sangat berat. Mengingat situasi pandemi Covid-19 yang masih terus dikendalikan agar tidak kembali melonjak serta pemulihan ekonomi yang terus dipulihkan.

        “Jadi semua (menteri) harus konsentrasi karena siapa pun yang bekerja untuk rakyat, pasti rakyat akan memberikan apresiasi,” pungkas Hasto. 

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Adrial Akbar

        Bagikan Artikel: