Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Gotrade Resmi Masuk ke Indonesia, Bisa Beli Saham AS Mulai Dari 1 USD!

        Gotrade Resmi Masuk ke Indonesia, Bisa Beli Saham AS Mulai Dari 1 USD! Kredit Foto: Imamatul Silfia
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Gotrade, aplikasi investasi saham Amerika Serikat (AS), resmi meluncurkan platformnya ke pasar Indonesia. Dengan diluncurkannya aplikasi ini, pengguna di Indonesia memiliki akses pasar ke saham AS seperti Tesla, Apple, Google, Netflix, dan saham-saham lainnya dan berinvestasi mulai dari US$1.

        Gotrade Indonesia diluncurkan dalam bentuk kemitraan dengan broker lokal PT Valbury Asia Futures, Bursa Berjangka Jakarta (Jakarta Futures Exchange/JFX), dan Kliring Berjangka Indonesia, yang merupakan bagian dari BUMN. Mitra Gotrade Indonesia dan pengaturannya berada di bawah regulasi Bappebti.

        Baca Juga: Investor Girang Bukan Kepalang, Elon Musk Akuisisi Saham Twitter Nyaris 10 Persen!

        Pendiri Gotrade Rohit Mulani mengungkapkan keputusannya untuk memilih melebarkan sayap ke Indonesia lantaran dia melihat Indonesia adalah salah satu negara yang akses Investasinya masih jauh dari kata ‘adil’ dan ‘sederhana’.

        "Lebih dari 600 juta orang tidak dapat mengakses produk investasi berkualitas dengan harga yang wajar. Mereka kebanyakan hanya memiliki pilihan reksa dana dengan expense ratio yang melebihi 5%, atau produk tabungan seperti emas dengan spread sebesar 3% dan biaya tersembunyi yang semakin mengikis portofolio mereka, tidak hanya oleh pemain lama tetapi juga oleh perusahaan yang dimaksudkan untuk menjadi disruptor," kata Rohit Mulani dalam keterangan tertulis, Senin (4/4/2022).

        "Kami percaya bahwa investasi harus adil dan pengguna tidak harus menanggung biaya yang bersifat predatorial ini,” tambahnya.

        Gotrade Indonesia adalah platform pertama di Indonesia yang menawarkan akses pasar untuk saham AS. Sebelumnya, orang yang ingin membeli saham AS dari Indonesia harus menggunakan pialang saham asing atau memperdagangkan CFD secara lokal, ketika CFD tersebut biasanya memiliki biaya tersembunyi yang substansial hingga 1% per perdagangan yang dibangun ke dalam bid-ask spread.

        Tim di Gotrade dan Valbury bekerja sama dengan tim di Bappebti untuk memungkinkan investasi berbasis dolar dan investasi saham pecahan 9 desimal. Contohnya, jika Tesla diperdagangkan pada $1.000/saham, pengguna dapat membeli 1/1.000 saham Tesla dengan $1.

        Sesuai peraturan Bappebti, dana dikirim ke Lembaga Kliring Berjangka Indonesia yang didukung negara dengan perdagangan yang dilakukan melalui Valbury dan terdaftar di Bursa Berjangka Jakarta.

        Baca Juga: Resmi Akuisisi Bank Bisnis, PT FinAccel Miliki Saham Mayoritas Sebesar 75%

        "Kerja sama antara JFX, KBI, Gotrade, dan Valbury ini akan memungkinkan masyarakat Indonesia untuk berinvestasi di brand-brand global seperti Tesla, Apple dan Netfix dengan hanya US $1 saja. Inovasi ini akan melengkapi lanskap investasi yang sudah ada dan membantu para investor untuk memiliki portofolio yang terdiversifikasi baik secara lokasi maupun dari kelas asset,” tutur Stephanus Paul Lumintang, President Director JFX.

        Fajar Wibhiyadi, Direktur Utama KBI menambahkan, "Peluncuran Gotrade Indonesia diharapkan dapat menjadi katalis positif atas iklim investasi di Indonesia. Harapan kami, Valbury Asia Futures bisa bersama-sama pemangku kepentingan lain memberikan edukasi yang baik kepada masyarakat, untuk memahami instrumen investasi ini dengan baik."

        Dalam hal ini, KBI akan menjalankan perannya sesuai dengan regulasi yang ada, yaitu terkait Penjaminan dan Penyelesaian Transaksi.

        Baca Juga: Seminggu Jelang Pencatatan Saham di BEI, GoTo Siapkan Dana Rp310 Miliar untuk Mitra Pengemudi!

        Tak Ada Biaya Tersembunyi

        Gotrade diluncurkan pada tahun 2019 dengan visi untuk menjadikan investasi menyenangkan, adil, dan sederhana untuk semua orang, di mana pun mereka berada. Instrumen di Gotrade ditawarkan melalui Gotrade Securities LLC.

        Sejalan dengan upayanya untuk membawa transparansi ke industri untuk membuat investasi yang adil, Gotrade menjanjikan tidak akan ada biaya tersembunyi, dan mempublikasikan semua biayanya secara terbuka. 

        Sementara Gotrade Indonesia tidak menambahkan spread atau komisi pada perdagangannya, Gotrade mengenakan biaya PPN sebesar $0,10 dan biaya pelaporan transaksi Bursa Berjangka Jakarta sebesar $0,02 per perdagangan.

        Pendapatan Gotrade datang dengan membebankan 1,20% dalam biaya FX ketika pengguna menyetor dana mereka dalam Rupiah Indonesia yang kemudian dikonversi ke dolar AS sehingga mereka dapat diperdagangkan. Ini juga sudah termasuk biaya setoran instan yang akan memungkinkan pengguna untuk memanfaatkan peluang perdagangan tanpa harus menyimpan dana di akun mereka terlebih dahulu.

        Baca Juga: Ada Kabar Baik Nih! Driver GoTo Bakal Kecipratan Saham, CEO Andre Soelistyo Ungkap Totalnya!

        Gotrade juga sedang menguji produk keanggotaan premium yang disebut Gotrade Black yang memberi penggunanya akses ke grafik candlestick, rating analis, target price, dan pengukuran risiko dengan biaya keanggotaan bulanan $2. 

        Penunjukkan Andrew Haryono sebagai Salah Satu Pendiri

        Bersamaan dengan diluncurkannya Gotrade Indonesia, Gotrade mengumumkan bahwa Andrew Haryono diakui sebagai salah satu pendiri perusahaan. Andrew adalah pemilik dari Valbury Group yang merupakan salah satu mitra dari Gotrade Indonesia. Valbury Group adalah konglomerasi keuangan di Indonesia yang memiliki produk sekuritas, derivatif, dan capital management.

        Baca Juga: Sudah Resmi Nih! PT WIR Grup Sudah Catatkan Saham di Bursa Efek Indonesia

        "Andrew telah terlibat sejak awal bisnis pada tahun 2019 dan telah berperan penting dalam membantu kami mencapai kesuksesan yang kami miliki sejauh ini. Dengan kemitraan bersama Valbury dan peluncuran Gotrade Indonesia, kami dapat membawa kemitraan kami ke tingkat yang baru dan semua orang merasa sudah waktunya untuk mengakuinya (Andrew) atas peran pentingnya selama ini, dan juga untuk tanggung jawab yang akan dia jalankan di masa depan perusahaan,” kata Rohit Mulani. 

        "Saya telah berkecimpung di industri ini selama lebih dari 20 tahun, tetapi begitu saya bertemu dengan tim pada tahun 2019, saya tahu bahwa ini adalah tim yang akan mengubah industri ini. Saya senang menjadi bagian dari tim di Gotrade dan bersemangat untuk menjadi bagian dari fase berikutnya dari pertumbuhan pesat perusahaan,” ungkap Andrew Haryono

        Selain itu, Gotrade juga menggandeng sejumlah sosok yang berpengalaman di bidang financial planing di Asia Tenggara. Selain Co-founder baru Andrew Haryono yang memiliki lebih dari 23 tahun pengalaman jasa keuangan, bergabung juga David Grant yang merupakan CEO Charles Schwab Singapura, yang juga memiliki pengalaman lebih dari 20 tahun pada sektor broker ritel. 

        Gotrade juga mengumumkan masuknya 2 eksekutif senior: Tan Hui Lynn dan Jeremy Ng. Mereka masing-masing bergabung dengan Gotrade sebagai General Counsel dan Chief Financial Officer.

        Baca Juga: Penutupan Sesi Pertama: Diskon IHSG Jadi Peluang Asing Borong Saham

        Sebelum bergabung dengan Gotrade, Tan merupakan mitra di Zaid Ibrahim & Co, firma hukum terkemuka Malaysia. Ng sebelumnya adalah financial controller untuk Asia Pasifik di Oanda sebelum mengambil peran barunya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Imamatul Silfia
        Editor: Aldi Ginastiar

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: