Sindir Demo BEM SI, Anak Buah Bu Mega Koar-koar Ada Kelompok yang Ingin Lengserkan Jokowi
Politikus PDI Perjuangan atau PDIP Ruhut Sitompul menilai ada kelompok yang ingin melengserkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan memanfaatkan isu penundaan pemilu 2024 dan perpanjangan masa jabatan presiden.
Ruhut menyebut kelompok tersebut akan terus mencari celah untuk menumbangkan kepemimpinan yang sah.
"Bagi mereka, yang enggak ada celah pun diada-adakan celah itu," ucap Ruhut dikutip dari JPNN.com pada Selasa (12/4/2022).
Baca Juga: Tanggapi Pengeroyokan Ade Armando, Jim Lomen: Seharusnya Jadi Tamparan Keras terhadap Rezim Jokowi
Hal itu disampaikannya merespons adanya kelompok yang menyusup ke dalam barisan massa Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) dan mencoba memprovokasi.
"Mereka itu, kasarnya mau menjatuhkan Pak Jokowi, tetapi mereka lupa siapa Pak Jokowi. Dia Presiden yang legal, Presiden yang dicintai rakyatnya," tutur anggota Tim Bravo 5 itu.
Ruhut menilai upaya menjatuhkan Jokowi makin terang saat adanya narasi-narasi yang ingin menyamakan demo 11 April 2022 dengan gerakan Reformasi 1998 yang berujung tumbangnya Presiden Soeharto.
Menurut Ruhut, demo BEM SI kemarin tidak bisa disamakan dengan reformasi 1998 lantaran kondisinya berbeda. Sebab, dia menyebut pada 1998 petinggi militer pun ada kubu-kubunya alias tidak kompak, sedangkan sekarang TNI sangat solid.
"Sudah itu menterinya (Jokowi) juga solid. Kalau dahulu, aku kan lawyer Pak Harto (almarhum, red), aku ingat sekali beliau kecewa dengan beberapa menteri yang meninggalkan beliau," terang Ruhut.
Hal itulah yang menurut dia membedakan antara demo 11 April atau Aksi Nasional 114 dengan gerakan reformasi 1998.
"Jadi, enggak bisalah. Sudah itu, Pak Jokowi kerjanya benar kok. Dia bersih dari korupsi, keluarganya juga begitu," ucap mantan politikus Demokrat itu.
Dia pun meyakini tidak akan ada aksi lanjutan setelah demo kemarin karena Presiden Jokowi sudah menegaskan tidak ada penundaan pemilu.
Sementara persoalan kenaikan harga BBM menurutnya tidak akan memicu protes. Sebab, masalah tersebut tidak hanya terjadi di Indonesia.
"Rakyat itu tahu, kok. Memangnya di Indonesia saja, di dunia kok itu. Tinggal menteri-menterinya, ngomong, seperti dibilang Pak Jokowi, jelaskan dong kepada rakyat," ucap Ruhut Sitompul.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Rosmayanti