Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso dalam Focus Group Discussion (FGD) mengatakan kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) telah menguat dari masa sebelum pandemi bahkan mencapai rekor tertinggi baru sepanjang masa. Dibandingkan dengan IHSG pada 20 Desember 2021 yang mencapai 6.581,48, IHSG pada 22 April mencapai 7.225,61, meningkat secara year-to-date (ytd) sebesar 9,79%. Diharapkan IHSG akan tetap mempertahankan posisinya hingga akhir tahun 2022.
“Untuk mempertahankan minat dalam meningkatkan modal, investor pasar modal terus meningkat secara signifikan selama pandemi, terlihat dari sisi permintaan, mencapai 8,4 juta pada Maret 2022, sebagian besar dari mereka investor ritel," pungkas Wimboh, dikutip Warta Ekonomi Selasa (26/4).
Baca Juga: Tarik Minat Investor AS, OJK Beberkan Kondisi Industri Keuangan RI
Adapun kata dia, rata-rata investor ritel berusia sekitar 30 tahun menjadi semakin dominan dibandingkan tahun lalu. Selain itu, nilai dan frekuensi transaksi juga meningkat pada awal Maret 2022. Dari 17 IPO, 8 dibatasi untuk publik (PUT) dan 39 PU Securities.
Wimboh mengatakan masih dalam pengerjaan 93 PU senilai Rp61,55 triliun, diperkirakan target 2022 sudah tercapai.
Sedangkan, berdasarkan nilai penawaran umum tahun 2022, terbesar dimiliki sektor keuangan sebesar 36%, disusul bahan dasar sebesar 15,1%, infrastruktur sebesar 11,4%, industri sebesar 9,2%, barang konsumsi sebesar 5,8% dan kesehatan. sebesar 7,1%, teknologi 1,1%, transportasi dan logistik 0,5%, sisanya adalah real estate dan real estate.
Baca Juga: Bos OJK Pamer Stabilitas Sektor Jasa Keuangan Indonesia ke Investor Amerika Serikat
Seperti, yang dicatat oleh sektor keuangan non bank (IKNB), juga terjaga dengan baik. Hal ini terlihat dari data perusahaan keuangan yang diumumkan pada Februari 2022, mencatatkan pertumbuhan tahunan sebesar 2,43%. Namun, premi tetap terkontraksi, yaitu asuransi umum dan reasuransi (–3,5% yoy) dan asuransi jiwa (–22% yoy).
Sebelumnya, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat penggalangan dana di pasar modal mencapai Rp63,93 triliun pada 5 April 2022. Penggalangan dana pasar modal juga mencakup penambahan 17 pembangkit baru.
Hal itu dikatakan Wimboh bahwa kinerja pasar modal di Indonesia stabil dan terus tumbuh hingga awal triwulan I 2022. Hal ini tercermin dari kinerja indeks harga saham gabungan yang berhasil mencapai rekor tertinggi sepanjang masa di bulan April, Agustus 2022.
Baca Juga: Anies Baswedan Sama Jokowi Pantau Bareng Formula E, Netizen: Buzzer Langsung Sariawan!
“Kinerja pasar modal cukup positif di tengah risiko penurunan sentimen global, seperti yang ditunjukkan oleh IHSG, membukukan rekor tertinggi sepanjang masa. sepanjang masa adalah 7.210,84 pada 8 April 2022 dan naik 9,56% (ytd),” ujarnya, Kamis (15/4).
Wimboh menilai perkembangan ini mencerminkan bahwa kepercayaan investor dan masyarakat terhadap perekonomian Indonesia tetap kuat. Hal ini juga ditandai dengan mengalirnya investor non-residen ke pasar saham ke arah positif, yang hingga 8 April 2022 tercatat sebesar Rp37,52 triliun.
OJK berkomitmen untuk terus memantau perubahan kondisi ekonomi menuju stabilitas keuangan di sektor jasa keuangan. Kemudian mengenai dampak perang Rusia-Ukraina, percepatan normalisasi kebijakan moneter di negara maju, terhadap inflasi global akibat kenaikan beberapa komoditas pangan dan energi.
Baca Juga: Sebut Ade Armando hingga Abu Janda Kebal Hukum, Ustaz Ini Khawatir Islam Bisa Jadi Hancur!
“OJK akan terus bekerja sama dengan KSSK untuk memperkuat ketahanan sektor jasa keuangan dan menjaga stabilitas sistem keuangan, serta meningkatkan peran sektor jasa keuangan dalam mempercepat pemulihan ekonomi nasional, termasuk ekonomi hijau. ,” imbuh Wimboh
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ratih Widihastuti Ayu
Editor: Aldi Ginastiar