Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Agar 'Lancar Jaya' Maju di Pemilihan Presiden, Airlangga Disarankan Berpasangan dengan Tokoh Militer

        Agar 'Lancar Jaya' Maju di Pemilihan Presiden, Airlangga Disarankan Berpasangan dengan Tokoh Militer Kredit Foto: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto dinilai sebagai sosok Calon Presiden 2024 yang tepat dalam mendorong rekonsiliasi politik.

        Inisiasi pertemuan antara tiga ketua umum partai politik, Partai Golkar, PAN, dan PPP beberapa waktu lalu juga menunjukkan ikhtiar koalisi yang positif dalam mencegah polarisasi, memperkuat demokrasi dan transparansi politik di Indonesia.

        Direktur Eksekutif Laboratorium Suara Indonesia (LSI) Albertus Dino menyatakan, pertemuan Golkar, PAN, dan PPP bukan hanya dilihat sebagai upaya koalisi menuju Pilpres 2024. Namun, lebih luas, merupakan upaya untuk menjaga dan memperkuat demokrasi di Indonesia.

        Jika merujuk pemilu 2014 dan 2019, hasil survei menunjukkan masyarakat merasa sangat dirugikan dan menolak pembelahan sosial politik kembali terjadi.

        Baca Juga: Koalisi Indonesia Bersatu Bisa Jadi "Ancaman" Serius untuk Anies Baswedan Menuju Kursi Presiden

        "Kita lihat dua periode di 2014 dan 2019, ada politik identitas di mana hoaks dan berita bohong, isu sara untuk menyerang lawan politik, masyarakat sudah jenuh dan butuh harapan, serta juga sosok baru," ujarnya dalam diskusi bertajuk Menuju Pilpres 2024, Mencari Pasangan untuk Airlangga Hartarto yang digelar platform media sosial @Golkar2024, Jumat (13/5).

        Model politik polarisasi, tidak mendidik dan tidak produktif dalam membangun politik kebangsaan dan kewarganegaraan. Albertus mengingatkan, masyarakat akan kembali terpecah dan terpolarisasi dikarenakan dorongan menentukan pilihan politik berdasarkan identitas, seperti agama, budaya, dan suku bangsa. Serta ditambah lagi dengan kecenderungan lemahnya literasi masyarakat di era digital.

        Albertus mengungkapkan, kemunculan Airlangga sebagai Ketua Umum Partai Golkar maupun sebagai Menko Perekonomian, membawa fenomena baru di era politik kontemporer. Bukan hanya mewakili semangat politik yang lebih segar, dialogis, demokratis, dan terbuka, namun juga mewakili kapasitas kepemimpinan di bidang sosial ekonomi yang sangat penting di mata publik hari ini, khususnya para anak muda.

        "Masyarakat khususnya para anak muda yang merupakan pemilih terbesar saat ini mereka lebih open minded. Lebih baik lagi karena mereka mampu membedakan dan memilih secara rasional tanpa melulu melihat identitas," ujarnya.

        Menurut Albertus, justru dua tahun hantaman pandemi Covid-19 telah membuat masyarakat lebih peduli dan saling menolong tanpa membeda-bedakan. Isu paling utama adalah hidup sehat dan ekonomi pulih.

        "Airlangga ini selain Menko Perekonomian, juga merupakan Ketua Penanganan Covid 19 dan Pemulihan Ekonomi, fokusnya adalah kinerja. Beberapa Lembaga survei Kajian Pemilu memunculkan  fakta bahwa masyarakat cenderung menyukai dan mengapresiasi pemimpin politik yang punya karya dan prestasi," tambahnya.

        Baca Juga: Arief Poyuono Blak-blakan Soal Koalisi Indonesia Bersatu, Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo Disebut

        Pertemuan tiga partai Partai Golkar, PAN, dan PPP,  menunjukkan upaya jalan kolaborasi politik antara kelompok nasionalis dan kelompok religius.

        "Menurut saya, Airlangga Hartarto memainkan peran yang tepat. Saran dari saya, pasangan cocok bagi Airlangga adalah kalangan militer, kombinasi yang baik dalam membangun politik kebangsaan dan sosial ekonomi," sarannya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Bayu Muhardianto

        Bagikan Artikel: