Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Menteri Mulai Sibuk untuk Pilpres 2024, Fahri Hamzah Nggak Main-main: Cuma di Indonesia!

        Menteri Mulai Sibuk untuk Pilpres 2024, Fahri Hamzah Nggak Main-main: Cuma di Indonesia! Kredit Foto: Instagram/Fahri Hamzah
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Wakil Ketua Umum Partai Gelora, Fahri Hamzah, menyinggung soal langkah sejumlah menteri yang berkampanye jelang Pilpres 2024. Fahri mengatakan hal tersebut hanya terjadi di Indonesia.

        "Di seluruh dunia itu nggak ada itu menteri kampanye, nggak ada. Cuma di Indonesia menteri kampanye nyela dari kabinet terus pergi kampanye, cuma ada di Indonesia," kata Fahri dalam diskusi daring, Rabu (18/5/2022).

        Tidak hanya itu, Fahri menilai hanya di Indonesia partai politik mengontrol parlemen dalam sistem presidensialisme. Dalam sistem presidensialisme seluruh anggota parlemen apapun partainya seharusnya adalah oposisi. "Sehingga anggota DPR nggak bisa dikontrol oleh pemimpin partai yang masuk kabinet," ujarnya.

        Baca Juga: Ustaz Abdul Somad (UAS) Nggak Boleh ke Singapura, Pembahasan Fahri Hamzah Nggak Main-main, Simak!

        Fahri mengatakan langkah menteri berkampanye merupakan tindakan liar yang harus dihentikan. Karena itu ia mengimbau agar Presiden Jokowi menghentikan para menteri yang bermanuver jelang pilpres. 

        "Tapi kalau presiden membiarkan sementara presiden melorot approval rate-nya, elektabilitasnya jatuh, ya memang harus ada yang mengatakan kepada presiden ini salah," ucapnya.

        Wakil ketua DPR periode 2014-2019 itu juga mengusulkan agar jadwal pilpres perlu dikoreksi kembali. Menurutnya pemilihan legislatif harusnya dilakukan terlebih dahulu supaya tiket pencapresan baru muncul belakangan. 

        Baca Juga: Ustaz Abdul Somad (UAS) Disebut Extremist oleh Singapura, Rocky Gerung: Jokowi Harusnya Tersinggung!

        "Jangan orang-orang yang merasa pegang tiket ini sudah merasa bahwa dia pasti akan menjadi calon presiden yang akan datang," ujarnya.

        "Jadi 50 Persen nyawa kita sebagai pemilih hilang. Karena orang-orang ini sudah merasa dia yang akan menjadi karena sudah pegang tiket kadaluarsa dari masa lalu itu, gitu lho," imbuhnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Bayu Muhardianto

        Bagikan Artikel: