Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Penelitian Terbaru Ungkap Tantangan Edge Computing dan Strategi untuk Future-Proofing Kemampuan Edge

        Penelitian Terbaru Ungkap Tantangan Edge Computing dan Strategi untuk Future-Proofing Kemampuan Edge Kredit Foto: Schneider
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Schneider Electric meluncurkan hasil temuan dari laporan terbaru IDC White Paper dengan tema “Succeeding at Digital First Connected Operations” yang menyoroti kekuatan edge computing dalam memungkinkan peralihan ke dunia digital-first

        Laporan resmi ini memuat respons lebih dari 1.000 profesional di bidang TI dan operasional di bidang industri, kesehatan, pendidikan, dan industri lainnya termasuk rangkaian wawancara mendalam dengan pelaku industri. 

        Responden berasal dari berbagai negara, mewakili perusahaan- perusahaan di Amerika Serikat, Tiongkok, Jepang, Jerman, Inggris, India dan Irlandia. Organisasi-organisasi yang ikut serta berasal dari berbagai skala, dengan jumlah karyawan dari 100 hingga lebih dari 1.000. 

        Responden memberikan wawasan tentang faktor-faktor yang mendorong investasi di bidang edge, tantangan-tantangan yang dihadapi perusahaan ketika menerapkan edge, hambatan untuk melanjutkan investasi, dan rekomendasi strategis untuk future-proofing kemampuan edge.

        Baca Juga: Schneider Dukung Digitalisasi RS Pemerintah Lewat Solusi EcoStruxure Power Monitoring Expert

        "Ketika organisasi berusaha menciptakan pengalaman yang baru atau lebih baik bagi pelanggan dan menjadi lebih efisien secara operasional, meningkatkan keamanan, serta menjadi lebih sustainable, mereka semakin bergantung pada teknologi digital. Laporan ini mengkaji peran penting edge computing dan penerapan edge dalam memungkinkan terjadinya operasional yang saling terhubung secara digital,” ucap Chris Hanley, SVP, Commercial Operations & Global Channels, leading edge commercial strategy, Schneider Electric. 

        “Laporan ini menyoroti strategi-strategi yang dapat diadopsi oleh para profesional di bidang TI dan pengambil keputusan untuk future-proofing kemampuan edge computing mereka untuk mendukung operasional secara jarak jauh yang terhubung, aman, andal, kuat, dan sustainable.”

        Edge computing merupakah salah satu pendukung utama paradigma digital-first. Faktanya, penggunaan infrastruktur edge yang paling umum adalah sistem keamanan siber (cybersecurity) untuk memantau jaringan operasional secara lokal serta menyimpan dan memproses data operasional untuk dibawa ke cloud

        Sebesar 50% organisasi memutuskan  berinvestasi dalam edge computing untuk meningkatkan cybersecurity dan sekitar 44% untuk ketangguhan dan keandalan sistem. 

        Namun, ada berbagai tantangan yang harus diatasi organisasi untuk memastikan infrastruktur edge mereka, sehingga operasional mereka yang terhubung menjadi kuat dan dapat diandalkan. Beberapa diantaranya terkait masalah konektivitas dan pemadaman listrik. Sekitar 32% responden mengatakan pernah mengalami kurangnya konektivitas atau konektivitas yang lambat terhadap penerapan edge mereka. Sebanyak 31% pernah mengalami pemadaman listrik atau lonjakan listrik yang berlangsung selama lebih dari 60 detik.

        Baca Juga: Dibutuhkan 559 Ribu Tenaga Kerja Buat Garap EBT, Schneider Go Green Fasilitasi Minat Generasi Muda

        Akan tetapi ada beberapa tantangan yang harus dihadapi dalam transisi menuju operasional yang terhubung secara digital seperti kemanan, ketrampilan, dan keandalan. 

        “Sumber daya edge yang tangguh merupakan dasar untuk beralih ke operasional terhubung secara digital- first," ungkap Jennifer Cooke, Research Director, Edge Strategies, IDC.

        “Organisasi akan menjadi rentan apabila dan ketika teknologi mereka gagal. Untuk melakukan future-proofing atas penerapan ini, para pemimpin perlu mengembangkan strategi yang dapat mengatasi masalah seperti keamanan siber dan jaringan, serta memastikan akses kepada keterampilan yang diperlukan untuk memelihara infrastruktur edge yang tangguh.”

        Baca Juga: Kisah Perusahaan Raksasa: Dibentuk untuk Industri, Schneider Transformasi Jadi Energi Keberlanjutan

        Langkah organisasi yang harus dijalankan agar dapat melakukan future-proofing terhadap kemampuan edge untuk mendukung transisi menuju operasional yang terhubung secara digital-first yang pertama sumber daya listrik dan jaringan yang tangguh, aman, dan sustainable, kedua pemantauan jarak jauh dan manajemen sumber daya edge dalam skala besar, ketiga memiliki mitra terpercaya yang dapat menyediakan keterampilan yang dibutuhkan untuk sumber daya edge.

        “Sebagai mitra terpercaya dan penyedia solusi menyeluruh, Schneider Electric bekerja bersama-sama pelanggan kami dalam merancang strategi untuk kepastian, ketangguhan, keamanan dan sustainability dalam seluruh proses perancangan, penerapan dan pengelolaan edge melalui solusi infrastruktur fisik yang tangguh, aman, terhubung, dan sustainable untuk semua edge environment. Kemudian platform pemantauan dan manajemen berbasis cloud EcoStruxure IT. Dan juga ekosistem terintegrasi yang terdiri dari aliansi teknologi TI, jaringan global channel partner yang berpengalaman dan service engineer serta peralatan desain berbasis aturan (rules-based design tools),” tutup Chris. 

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Annisa Nurfitri
        Editor: Annisa Nurfitri

        Bagikan Artikel: