Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Perkuat Stok Nasional, BPN Minta Importir Serap Kedelai Petani Lokal

        Perkuat Stok Nasional, BPN Minta Importir Serap Kedelai Petani Lokal Kredit Foto: Antara/Fakhri Hermansyah
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Kepala Badan Pangan Nasional, Arief Prasetyo Adi meminta importir untuk dapat menyerap kedelai petani lokal guna memperkuat stok kedelai nasional.

        Penguatan stok tersebut merupakan upaya menciptakan ekosistem pangan dalam negeri dan jaga ketersediaan pangan kedelai, sinergi dengan Kementerian Pertanian, Kementerian BUMN, Kementerian Koperasi dan UKM, Kementerian Perindustrian, Kementerian Perdagangan, BUMN Pangan, BULOG, Swasta dan Asosiasi.

        Baca Juga: Kunci Pengendalian Ketersediaan Minyak Goreng, Menko Luhut: Keseimbangan Industri Hulu dan Hilir

        “Di Indonesia market-nya sudah ada karena minat konsumsi kedelai seperti tahu tempe cukup tinggi, saat kedelai harganya baik, bahkan lebih baik dari luar negeri, ini kesempatan kita untuk menanam kedelai, memang butuh proses menanam dan bibitnya yang perlu disiapkan, namun gerakan menanam kedelai ini juga yang diamanahkan Presiden Joko Widodo," ujar Arief dalam keterangan tertulis yang diterima, Senin (6/6/2022).

        Arief mengatakan, minat Petani untuk menanam kedelai masih minim dibandingkan lainnya seperti padi dan tebu lantaran harga kedelai di tingkat Petani rendah sehingga berdampak keengganan menanam kedelai.

        “Jaga harga kedelai ditingkat petani dan serap produksinya menjadi pendorong untuk meningkatkan minat menanam kedelai dan penguatan stok kedelai nasional," ujarnya.

        Lanjutnya, Arief menyebut harga acuan kedelai ditingkat petani saat ini diangka Rp8.500 per kg oleh karenanya Badan Pangan Nasional bersama Kementerian Perdagangan, Kementerian Pertanian dan stakeholders lainnya akan menyiapkan regulasi baru harga acuan kedelai ditingkat petani.

        Menurutnya hal ini juga menjadi  peran Badan Pangan Nasional untuk update harga acuan mengikuti perkembangan sarana produksi yang dibutuhkan petani, memperhatikan situasi perdagangan global serta menjamin kepastian harga dan pasar bagi produk petani sehingga negara dapat melindungi petani untuk mengembangkan produksinya dan secara bertahap dapat mengurangi ketergantungan impor kedelai.

        Baca Juga: Larangan Ekspor Sawit Dicabut, Petani Kalteng Masih Sengsara

        “Saya diskusi langsung dengan teman - teman di Gakoptindo, mereka bilang ‘pak kita siap membeli kedelai petani hingga satu juta ton / tahun untuk membuat tahu,’ mereka pun mendukung jika ada ketetapan harga acuan baru kedelai ditingkat petani," ungkapnya.

        Dengan kata lain, Arief mengatakan artinya pasarnya sudah ada, Indonesia ini kelebihannya karena warganya diatas 270 juta penduduknya.

        "Sehingga sebetulnya kita punya market yang luar biasa untuk menciptakan ekosistem pangan dalam negeri," ujar Arief.

        Baca Juga: Sebut Formula E Kampanye Green Energy, Eh Artis Ini Malah Dicap Kadrun!

        Sementara itu, Direktur Supply Chain Pelayanan Publik Perum BULOG, Mokhamad Suyamto mengatakan Pemerintah telah menugaskan Perum BULOG untuk menyediakan pasokan kedelai pada harga yang lebih rendah dari harga pasar. 

        “Sasaran dari program ini adalah pengrajin tahu tempe yang tergabung dalam koperasi tahu tempe yang ditetapkan oleh Kementerian Koperasi dan UKM dan program ini akan dilaksanakan di seluruh Indonesia,”kata Suyamto.

        Penyaluran kedelai oleh Perum BULOG dilaksanakan bertahap yang akan disalurkan di 13 Provinsi yaitu Aceh, Lampung, Bengkulu, DKI Jakarta, Banten, Jabar, Jateng, Jatim, Jogya, Bali, Kaltim, NTB, dan Sulsel. 

        “Sumber kedelai yang akan digunakan dalam program ini adalah kedelai ex impor yang saat ini sudah tersedia di gudang-gudang importir maupun kedelai lokal hasil produksi petani dalam negeri,”ujarnya.

        Dengan penyiapan pasokan kedelai pada harga yang lebih murah, pengrajin tahu tempe akan dapat menyiapkan tahu tempe pada harga terjangkau bagi masyarakat sekaligus kepastian pasokan untuk jaminan keberlangsungan produksi tahu tempe. 

        Baca Juga: Kapan Kita Pulang, Cuitan Ridwan Kamil Soal Eril yang Bikin Semua Terharu

        Perum BULOG siap hadir untuk melaksanakan penugasan dan mengawal stabilisasi pasokan dan harga kedelai bagi pengrajin sasaran

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Djati Waluyo
        Editor: Aldi Ginastiar

        Bagikan Artikel: