Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Sudah Gunakan Buat Kepentingan Pribadi, Kini ACT Disebut Salurkan Dana Umat Buat Aksi Demonstrasi!

        Sudah Gunakan Buat Kepentingan Pribadi, Kini ACT Disebut Salurkan Dana Umat Buat Aksi Demonstrasi! Kredit Foto: Aksi Cepat Tanggap (ACT)
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Aksi Cepat Tanggap atau ACT menjadi sorotan publik menyusul dari laporan majalah Tempo yang menyebut lembaga tersebut diduga telah menyalagunakan anggarannya untuk kepentingan pribadi pimpinannya.

        Eks Pemimpin ACT, Ahyudin diduga mendapatkan fasilitas tiga kendaraan mewah seperti Toyota Alphard, Mitsubishi Pajero Sport, dan Honda CRV.

        Baca Juga: ACT Diduga Selewengkan Dana, PPATK Sebut Ada Transaksi Melanggar dan Sudah Endus Sejak . . .

        Selain itu, ia juga diduga telah memperoleh gaji Rp250 juta setiap bulan, sementara posisi di bawahnya seperti senior vice president digaji Rp200 juta per bulan, vice president Rp80 juta, dan direktur eksekutif Rp50 juta.

        Hal tersebut sontak membuat netizen geram dan membuat semua orang bertanya-tanya akan kebenarannya hingga muncul banyak dugaan dan klaim. Bahkan seorang netizen twitter , @bungicank secara gamblang mengakui bahwa ACT telah melakukan penyelewengan dana umat sedari dulu.

        "Memang sejak dahulu kala saya sering menggembor-gemborkan penyelewengan-penyelewengan yang dilakukan oleh lembaga ini kepada teman-teman saya," kata netizen tersebut.

        Netizen ini juga membenarkan bahwa para petinggi hingga keluarga pemilik ACT hidup dengan kemewahan.

        "Aksi cepat tilap hahaha, gaya hidup bos-bos ACT yang disoroti tempo ini memang benar adanya. Teman saya sendiri, sih anak dari presiden ACT melalui postingan-postingan di media sosialnya sangat sering pergi keluar negeri," bebernya.

        Selain itu, ia juga mencurigai dana umat yang dikumpulkan ACT disalurkan juga ke salah satu partai oposisi untuk mendanai aksi demontrasi yang mengatasnamakan Islam.

        Baca Juga: Nggak Main-Main! Densus 88 Kini Bergerak Selidiki Kasus ACT

        "Coba cek aliran dana nya ke salah satu partai oposisi pemerintah, coba cek aliran dana nya ke orang-orang yg menggerakkan aksi demonstrasi besar-besaran yg mengatasnamakan Islam, coba cek aliran dana ke organisasi hamas (Palestina)," ungkapnya.

        Menanggapi pemberitaan tersebut, Presiden Aksi Cepat Tanggap atau ACT Ibnu Khajar dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (5/7/2022), mengatakan penggunaan mobil Alphard yang digunakan ACT diperuntukkan untuk memuliakan tamu-tamu kehormatan, seperti menjemput tamu ustaz dan tokoh masyarakat dari bandara.

        "Kendaraan ini lebih maksimal untuk tamu-tamu kehormatan kami," kata dia.

        Baca Juga: Politikus PDIP Sentil Kisruh ACT: Kejahatan Terkeji Sering Bersembunyi di Balik Wajah Memelas

        Dirinya pun mengaku telah menjual mobil mewah yang sebelumnya untuk operasional para pimpinannya.

        "Kami ingin sampaikan sejak 11 Januari 2022, yakni masa transisi, kami sudah menurunkan semua fasilitas operasional kami, ini bagian dari komitmen kami, bukan sekarang saja, melainkan sejak Januari 2022, supaya dana lembaga fokus pada program lembaga," katanya.

        Lebih lanjut, Ia menjelaskan perihal mobil Pajero Sport dan yang lainnya, kendaraan ini pernah untuk operasional petugas ACT. Pasalnya, ACT yang bergerak di bidang kemanusiaan dan kebencanaan memerlukan kendaraan yang memadai untuk menerobos daerah yang sulit.

        "Jadi, mobil itu bukan untuk mewah-mewahan," kata Ibnu.

        Kini semua mobil mewah itu telah dijual untuk menutupi operasional sukarelawan dan program ACT. Ibnu mengaku untuk level ketua yayasan seperti dirinya menggunakan kendaraan berupa Innova. Jabatan direktur serta vice presiden yang tak lagi mendapat keistimewaan.

        Baca Juga: Bantah Tudingan Sokong Teroris, Presiden ACT Ngaku Heran: Dana yang Mana?

        "Untuk level ketua yayasan seperti saya, menggunakan kendaraan Innova lama, ini pun mobil sewaan. Untuk beberapa direktur vice presiden kami berikan operasional bukan pribadi, melainkan untuk pekerjaan lembaga berupa Avanza atau Xpander, bukan inventaris lembaga, melainkan masih ke penyedia vendor-vendor," tutup dia.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Aldi Ginastiar

        Bagikan Artikel: