Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Perangi Emisi Karbon, Indo Oil Perkasa jadi Bagian dari KADIN Net Zero Hub

        Perangi Emisi Karbon, Indo Oil Perkasa jadi Bagian dari KADIN Net Zero Hub Kredit Foto: Fajar Sulaiman
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        PT Indo Oil Perkasa Tbk melakukan penandatanganan MOU (Memorandum of Understanding) dengan Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia, terkait dengan turut bergabungnya PT Indo Oil Perkasa Tbk menjadi bagian dari Participated KADIN Net Zero Hub (NZH).

        Direktur Utama OILS Johan Widakdo Liem mengatakan, hal ini merupakan respon perseroan sebagai perusahaan terbuka terhadap Perjanjian Paris yang juga menjadi perhatian besar dari Indonesia untuk mengakomodasi terciptanya peraturan global yang mencerminkan keseimbangan, dan keadilan.

        "Utamanya mendorong investasi rendah karbon dalam rangka perwujudan ekonomi hijau dan pembangunan berkelanjutan, yakni dengan memperkuat respon global terhadap ancaman perubahan iklim dengan menjaga kenaikan suhu global pada abad ini jauh di bawah 2 derajat celcius di atas tingkat pra-industri dan untuk mengejar upaya untuk membatasi kenaikan suhu lebih jauh ke 1,5 derajat Celcius," ujarnya dalam penandatanganan tersebut di Jakarta, kemarin. Baca Juga: Pabrik Minyak Kelapa Kebakaran, Bos Indo Oil Perkasa: Estimasi Nilai Kerugian.....

        Menurut Johan meskipun tindakan perubahan iklim perlu ditingkatkan secara besar-besaran untuk mencapai tujuan Perjanjian Paris. Namun dengan inisiasi yang kami lakukan saat ini sebagai emiten yang bergerak di industry Crude Coconut Oil untuk bergabung bersama KADIN dalam upaya pengurangan emisi.

        "Harapannya, dapat memicu perusahaan lain juga untuk melakukan hal yang serupa dalam upaya dekarbonisasi," paparnya.

        Johan juga menuturkan meskipun apa yang dilakukan saat ini tidak langsung berdampak pada bottom line Perseroan, tapi perseroan bangga dan menilai hal ini merupakan investasi jangka panjang yang secara tidak langsung akan menggiring Perseroan pada pemenuhan komitmen Perseroan mencapai keseluruhan aspek ESG  (Environmental, Social and Corporate Gorvernance).

        "Kami mempunyai fokus yang besar dalam membidik peningkatan laju ekspor CNO untuk tumbuh lebih kencang, terutama di pasar ekspor baru Perseroan, karena terbukti setelah di tahun 2021 kami dapat membukukan penjualan tertinggi yang melebihi RP 375 miliar atau meningkat lebih dari 300 % dalam 5 tahun terakhir," ungkapnya.

        Dalam laporan keuangan audit OILS mencatat total penjualan di tahun 2021 mencapai Rp 375,30 miliar atau naik dari 2020 yang sebesar Rp 293,87  miliar. Dengan total jumlah Penjualan Ekspor mencapai Rp 128,02 miliar sepanjang 2021, atau naik dari Rp 115,08 miliar pada 2020. Sedangkan Penjualan Lokal yang dibukukan Perseroan mencapai Rp 247,28 miliar pada 2021, atau naik dari Rp 178,79 miliar dari tahun 2020.

        Johan menambahkan, upaya dekarbonisasi akan terus diingkatkan secara bertahap dan perseroan berencana akan melakukan penghitungan terhadap upaya yang dilakukan dan sejalan dengan komitmen perseroan dengan system kerjasama KADIN. Maka, langkah yang akan diambil setelah MOU ini, akan dilakukan pre-assesment terhadap current business perseroan untuk mengoptimalkan net zero emisi yang dapat dilakukan ke depan. Baca Juga: Dukung Dekarbonisasi, ChemStar Indonesia Gandeng KADIN

        “Kami akan anggarkan tentunya biaya untuk upaya peningkatan dekarbonisasi setelah pre-assessment yang kita lakukan dan beberapa tahap yang harus kami lakukan bersama dengan KADIN kedepan. Tujuannya agar menghasilkan perencanaan matang dan roadmap yang jelas agar dekarbonisasi dapat secara optimal diterapkan di Perusahaan kami," tuturnya.

        Dalam kesempatan yang sama, Dalam kesempatan yang sama, Ketua Umum KADIN Indonesia Arsjad Rasjid mengatakan, KADIN Net Zero Hub lahir untuk membantu perusahaan khususnya UMKM dan perusahaan baru agar bisa melakukan transisi menuju Net Zero Emission atau netralitas karbon di 2060. Pada hari ini,  sebanyak 6-7 perusahaan menjadi inisiator awal untuk berpartisipasi dalam inisiasi nol karbon dari KADIN.

        "Yang paling penting adalah harus ada diferensiasi mengenai value bahwa value perusahaan yang sudah komit dengan net zero emission dan yang belum, ini penting sekali karena disini mereka perlu diapresiasi dan di luar negeri semua sudah menuju ke sana. harapannya bahwa ini bagian dari 100 perusahaan yang pertama sebelum G20. Harapannya lebih dari 100 perusahaan yang siap melakukan deklarasi net zero emission," pungkasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Fajar Sulaiman
        Editor: Fajar Sulaiman

        Bagikan Artikel: