Sebanyak 12.913 anak di Kota Salatiga menjadi target pemberian imunisasi pada Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) Tahap 2, yang dilaksanakan pada Agustus 2022.
Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kota Salatiga, dr Prasit Al Hakim mengungkapkan, 12.225 anak usia 9-59 bulan akan menjadi sasaran imunisasi MR (Measles dan Rubella).
Sisanya 688 anak usia 12-59 bulan yang belum lengkap imunisasinya sebagai sasaran imunisasi Kejar. Ia mengungkapkan, banyak kasus penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi, termasuk kejadian luar biasa (KLB) campak, rubella, dan difteri di beberapa daerah.
Sementara itu Penjabat (Pj) Wali Kota Salatiga Sinoeng N Rachmadi memulai Pencanangan BIAN di Kota Salatiga, di Pendopo Bung Karno, Kamis (28/7/2022).
Pencanangan tersebut dihadiri 200 tamu undangan, terdiri dari Ketua, pengurus TP PKK, Forkopimda, Sekda, OPD terkait, kader kesehatan dari 23 kelurahan, tokoh agama serta instansi lintas sektor.
Pada pencanangan ini pula, dilakukan pemberian imunisasi MR oleh petugas kesehatan serta pemberian imunisasi OPV (Oral Polio Vaccine) oleh Ketua TP PKK dan Ketua DPRD.
Sinoeng menuturkan, keberhasilan dalam mewujudkan negara berdaulat, tangguh, dan disegani, sangat ditentukan oleh kualitas sumberdaya manusia, yang dimulai sejak bayi masih dalam kandungan, setelah lahir, ketika masa kanak-kanak, hingga masa dewasa.
Namun selama pandemi Covid-19, telah terjadi penurunan cakupan imunisasi akibat ketakutan orang tua tertular Covid-19 di posyandu atau fasyankes lainnya. Ditambah, adanya kebijakan pembatasan sosial berskala besar dan kekhawatiran tenaga kesehatan terpapar Covid-19, saat pelayanan imunisasi.
”Saya berharap agar seluruh masyarakat Kota Salatiga, dapat mendukung dan berperan dalam menyukseskan Bulan Imunisasi Anak Nasional di Kota Salatiga. Ajak semua anak di Kota Salatiga yang berumur 9 bulan hingga 59 bulan untuk datang ke pos pelayanan imunisasi terdekat, guna memperoleh imunisasi MR,” bebernya.
Baca Juga: Stunting Bisa Pukul Telak Bangsa Jika Tak Tertangani, Keluarga Indonesia Wajib Simak!
Untuk yang belum lengkap imunisasinya, Sinoeng meminta agar segera melengkapi. Melalui kegiatan BIAN ini, diharapkan kekebalan masyarakat terbentuk.
“Sehingga pada akhirnya bisa mencapai eliminasi Campak-Rubela, mempertahankan status Indonesia bebas polio, mempertahankan eliminasi tetanus pada ibu hamil dan bayi baru lahir, serta mengendalikan penyakit difteri dan pertusis,” tandas Sinoeng.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Boyke P. Siregar
Tag Terkait: