Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

China Fokus Tarik Investasi Asing, Ajak Industri Lawan Manuver Trump

China Fokus Tarik Investasi Asing, Ajak Industri Lawan Manuver Trump Kredit Foto: AP Photo/Andy Wong
Warta Ekonomi, Jakarta -

China menegaskan bahwa dunia perlu membuka pasar mereka sunrtuk menghadapi ketidakstabilan dan ketidakpastian ekonomi yang meningkat akibat ulah dari Presiden Amerika Serikat, Donald Trump.

Perdana Menteri China Li Qiang mengatakan bahwa negara-negara dunia sebaiknya memperkuat kerja sama dagang antara satu sama lain untuk melawan ketidakpastian ekonomi akibat kebijakan tarif yang dilancarkan oleh Trump.

Baca Juga: Bukukan Pendapatan €3,09 Miliar, Kinerja Apik Lamborghini Terancam Kebijakan Trump

"Dalam dunia yang semakin terfragmentasi dengan meningkatnya ketidakstabilan dan ketidakpastian, penting bagi seluruh negara untuk membuka pasar mereka dan bagi perusahaan untuk bekerja sama dalam menghadapi risiko dan tantangan," kata Li, dilansir dari Reuters, Senin (24/3).

Li sendiri menegaskan bahwa pihaknya tengah fokus untuk menarik lebih banyak investasi asing menyusul ketegangan geopolitik yang meningkat dan usaha untuk mendorong konsumsi domestik guna mengimbangi dampak negatif tarif baru dari Amerika Serikat.

"Kami akan mengombinasikan kebijakan yang lebih intensif dengan upaya mendorong kekuatan pasar," ungkap Li.

Meski demikian, ia tak menjelaskan secara rinci langkah-langkah stimulus yang akan diambil. Namun, Beijing menurutnya  akan menerapkan kebijakan makroekonomi yang lebih aktif dan menjanjikan, serta menyesuaikan kebijakan secara counter-cyclical untuk menjaga stabilitas ekonomi.

Li berharap bahwa para pengusaha akan menjadi pihak yang ikut serta mendorong dibukanya keran perdagangan oleh negara dunia sembari menolak unilateralisme dan proteksionisme.

Diketahui, Presiden Amerika Serikat, Donald Trump mengumumkan gelombang tarif baru yang akan mulai berlaku pada 2 April 2025. Tarif tersebutmenargetkan negara-negara yang menerapkan hambatan perdagangan terhadap produk dari Amerika Serikat.

Trump baru-baru ini juga telah memberlakukan tarif 20% ke China. Hal ini dibalas dengan tarif tambahan terhadap produk pertanian dari Negeri Paman Sam. 

Baca Juga: Kelompok Petani Menjadi Korban Perang Dagang China-Amerika Serikat

Trump  juga dijadwalkan menyelesaikan tinjauan kepatuhan terhadap kesepakatan perdagangan yang pernah ditandatangani oleh Amerika Serikat-China. Keputusan akhir soal hal tersebut akan diumumkan pada 1 April 2025.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Aldi Ginastiar

Advertisement

Bagikan Artikel: