Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Pahami Netiket, Jangan Sampai Punya Kepribadian Ganda di Dunia Digital

        Pahami Netiket, Jangan Sampai Punya Kepribadian Ganda di Dunia Digital Kredit Foto: Unsplash/ Paul Hanaoka
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Kemajuan teknologi informasi semakin masif. Sekarang ini setiap individu hidup di dua dunia sekaligus. Pertama adalah ruang nyata yang membuat seseorang berinteraksi secara langsung, kemudian ruang digital di mana teknologi internet sangat membantu.

        Relawan Mafindo, Dosen Praktisi, HR Professional, Rovien Aryunia, S.Pd., M.PPO., M.M mengatakan setiap individu harus beradaptasi dan meningkatkan skill menggunakan teknologi digital agar terhindar dari risiko kejahatan di ruang digital.

        Baca Juga: Etika Digital Pedoman Netizen Tidak Kebablasan Berekspresi di Dunia Digital

        "Kejahatan pindah dari ruang nyata ke digital, ada konten negatif seperti hoaks, cyberbullying, ujaran kebencian, ada penipuan, pencurian data," kata Rovien saat webinar Makin Cakap Digital 2022 untuk kelompok masyarakat di wilayah Kabupaten Jombang, Jawa Timur, pada Senin (22/8/2022).

        Pengguna internet di Indonesia pada tahun 2021 mengalami peningkatan, We Are Social mencatat kini pengguna internet di Indonesia mencapai 202,6 juta pengguna, di mana sebanyak 170 juta penggunanya menggunakan media sosial.

        Ketika bermain media sosial, lanjut dia, individu harus memahami mengenai netiket atau tata krama dalam menggunakan internet. Semua pengguna media sosial merupakan manusia sekalipun berada di dunia digital sehingga harus mengikuti aturan-aturan seperti dalam kehidupan nyata.

        "Jangan sampai di kehidupan nyata kita sopan dan ramah, begitu pindah ke ruang digital menjadi pemarah, emosional, dan tidak sopan. Jangan sampai kita punya dua kepribadian," kata Rovien.

        Sebagai respons untuk menanggapi perkembangan TIK ini, Kementerian Komunikasi dan Informatika RI bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi melakukan kolaborasi dan mencanangkan program Indonesia Makin Cakap Digital. Program ini didasarkan pada empat pilar utama literasi digital yakni Kemampuan Digital, Etika Digital, Budaya Digital, dan Keamanan Digital. Melalui program ini, 50 juta masyarakat ditargetkan akan mendapat literasi digital pada tahun 2024.

        Webinar #MakinCakapDigital 2022 untuk kelompok masyarakat di wilayah Kabupaten Jombang, Jawa Timur merupakan bagian dari sosialisasi Gerakan Nasional Literasi Digital yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerja sama dengan Siber Kreasi.

        Baca Juga: Warga Digital Harus Memiliki Kesadaran Beretika dalam Berinternet

        Kali ini hadir pembicara-pembicara yang ahli di bidangnya untuk berbagi terkait budaya digital antara lain Relawan Mafindo, Dosen Praktisi, HR Professional, Rovien Aryunia, S.Pd., M.PPO., M.M. Kemudian Guru, RTIK Indonesia, Pembina Majalah Digital POJOK ESEMKA, dan Founder Entrepreneur Muda Peduli, Muhammad Muhyi Setiawan, S.Pd, serta Relawan Mafindo Mojokerto, Ananda Saadatul Maulidia, S.Psi., M.Psi.

        Untuk informasi lebih lanjut mengenai program Makin Cakap Digital 2022 hubungi info.literasidigital.id dan cari tahu lewat akun media sosial Siberkreasi, bisa klik ke Instagram @siberkreasi dan @literasidigitalkominfo.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Ayu Almas

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: