Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Harga BBM Bersubsidi Naik, Mulyanto: Ini Cuman Solusi Tambal-Sulam Saja

        Harga BBM Bersubsidi Naik, Mulyanto: Ini Cuman Solusi Tambal-Sulam Saja Kredit Foto: Http://pakmul.id/potret/
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Anggota Komisi VII DPR RI, Mulyanto mengatakan jika kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi yang dilakukan pemerintah saat ini hanya solusi tambal-sulam sementara yang tidak efektif. 

        Ia juga mengatakan kebijakan ini tidak akan menyelesaikan masalah utama tata niaga BBM bersubsidi. 

        Menurutnya kebijakan menaikkan harga BBM bersubsidi adalah solusi tambal-sulam yang hanya memberatkan masyarakat kecil. 

        Baca Juga: Jokowi Harus Dengar, BBM Naik Harus Dibarengi Dihapusnya Dana Pensiun Anak Buahnya

        Pemerintah seolah lupa bahwa masalah utama tata niaga BBM adalah ketidaktepatan sasaran dan keterbatasan.

        Karena itu PKS minta Pemerintah membatalkan kebijakan ini dan segera mencari solusi alternatif yang lebih adil bagi semua masyarakat. 

        "Dengan mengambil opsi menaikkan harga BBM bersubsidi, seolah Pemerintah membiarkan problem akut ketidak-tepat sasaran penggunaan BBM bersubsidi. Artinya, pengguna mobil mewah tetap saja dapat menikmati BBM bersubsidi baik Solar maupun Pertalite.

        Baca Juga: Belum Lama Naikkan BBM, Jokowi Langsung Kena Getahnya!

        Selain itu, dengan meningkatnya permintaan BBM pasca-pandemi Covid-19, diperkirakan kuota BBM bersubsidi ini tetap akan jebol di bulan Oktober atau November 2022," kata Mulyanto menjelang Rapat Paripurna DPR RI, Selasa (6/9/2022) di Senayan, Jakarta.

        Mulyanto menambahkan kebijakan menaikkan harga BBM bersubsidi pada dasarnya tidak punya efek terhadap pengendalian volume BBM.  Bahkan dengan kembali naiknya harga BBM jenis Pertamax, maka diperkirakan migrasi pengguna Pertamax ke Pertalite akan bertambah.

        "Yang terbayang justru adalah efek sampingnya, berupa kenaikan harga transportasi, harga barang-barang dan lonjakan tingkat inflasi, terutama di sektor makanan yang berujung pada peningkatan jumlah masyarakat miskin," kata Mulyanto. 

        Mulyanto mengaku tanda-tanda ke arah itu mulai terlihat dari tuntutan yang disampaikan berbagai komponen masyarakat dalam menyikapi kebijakan kenaikan harga BBM bersubsidi di atas.

        Baca Juga: Rakyat Baru Dihajar Pandemi Kini Harus Terima Nasib Harga BBM Naik, Partai Ummat: Seharusnya Pemerintah Lebih Berempati

        PKS sendiri, kata Mulyanto, terus memonitor aspirasi masyarakat yang berkembang untuk mengkonsolidasikan diri bagi langkah-langkah politik ke depan.

        "Kita terus berkomunikasi dengan berbagai komponen masyarakat dan bangsa untuk merumuskan langkah-langkah politik yang tepat," tegasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Sabrina Mulia Rhamadanty
        Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty

        Bagikan Artikel: