Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        PLN Revitalisasi Jaringan Kelistrikan Istana Kepresidenan

        PLN Revitalisasi Jaringan Kelistrikan Istana Kepresidenan Kredit Foto: PLN
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        PT PLN (Persero) menargetkan proyek revitalisasi jaringan kelistrikan Istana Kepresidenan Jakarta bakal tuntas pada tahun 2023. Revitalisasi ini dilakukan guna meningkatkan keandalan pasokan listrik untuk menunjang aktivitas kenegaraan.

        Revitalisasi ini menjadi yang pertama kali sejak sistem kelistrikan istana disiapkan pada tahun 1960 silam. Rencananya, Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta bakal dipasok daya sebesar 6 Mega Volt Ampere (MVA).

        Keseluruhan daya tersebut digunakan untuk kelistrikan di lingkungan Istana Negara, Istana Merdeka, Kantor Presiden, Kantor Wakil Presiden, Wisma Negara, dan Sekretariat Negara.

        Baca Juga: Dukung Transisi Energi Bersih, PLN Serahkan Kendaraan Listrik untuk Operasional Istana Presiden

        Kepala Sekretariat Kepresidenan Heru Budi Hartono berharap agar proyek revitalisasi ini berjalan sesuai rencana. Sebab, banyak kegiatan presiden di Istana Negara yang bergantung pada pasokan listrik yang andal.

        “Semoga revitalisasi sistem kelistrikan di komplek Istana Kepresidenan ini dapat berjalan lancar sesuai jadwal,” ujar Heru dalam keterangan tertulis yang diterima, Kamis (8/9/2022). 

        Sementara itu, Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo mengatakan revitalisasi jaringan kelistrikan ini menjadi prioritas PLN karena berkaitan dengan kepentingan bangsa yang besar, terlebih untuk ketahanan negara. 

        "Revitalisasi kelistrikan di Kompleks Istana Kepresidenan adalah komitmen PLN untuk mendukung ketahanan nasional melalui pasokan listrik yang andal. Kami pastikan revitalisasi berjalan lancar dan tidak mengganggu aktivitas kenegaraan di lingkungan Istana,” ujar Darmawan.

        Darmawan menjelaskan, revitalisasi jaringan kelistrikan ini meliputi penambahan jumlah sumber pasokan dan penarikan jaringan listriknya, pembangunan Underground Power House, pembangunan satu gardu distribusi baru, dan revitalisasi empat gardu distribusi eksisting.

        "Jika sebelum direvitalisasi, ada dua sumber pasokan listrik dengan sistem shift di lingkungan Istana Presiden. Kini dengan adanya revitalisasi, sekarang ada empat sumber pasokan yang standby," Ujarnya.

        Selain itu, penambahan juga dilakukan untuk Uninterruptible Power Supply (UPS) yang sebelumnya back-up 25 persen untuk bagian krusial, nantinya akan menjadi 100 persen back-up kelistrikan di seluruh kompleks Istana Kepresidenan Jakarta.

        "Selanjutnya penggunaan genset setelah revitalisasi akan menjadi 100 persen back-up kelistrikan PLN, dari semula hanya 30 persen. Ini akan membuat listrik sangat andal," tutupnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Djati Waluyo
        Editor: Rosmayanti

        Bagikan Artikel: