Achmad Nur Hidayat Ungkap Kemungkinan Kaitan Pelengseran Suharso Monoarfa dan Pembangunan IKN, Jokowi Terlibat?
Gejolak internal Partai Persatuan Pembangunan (PPP) memuncak di Mukernas Partai, hasil dari Mukernas tersebut adalah Suharso Monoarfa dinyatakan lengser dari jabatannya sebagai Ketua Umum.
Bersamaan dengan dilengserkannya Suharso Monoarfa ini, Muhammad Mardiono ditunjuk sebagai Plt. Ketua Umum.
Desas-desus motif dibalik pelengseran Surharso ini berkembang di masyarakat, mulai dari masalah “amplop kiai”, rendahnya peluang PPP di pemilu 2024, dan terbaru beredar isu campur tangan Jokowi dan istana.
Pakar Kebijakan Publik Narasi Institute Achmad Nur Hidayat menyebut memang ada isu terkait lengsernya Suharso dan campur tangan Jokowi khususnya terkait pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Baru.
“Sebenarnya bukan sekedar ‘amplop kiai’, ada hal lain terkait proyek infrastuktur IKN. Hal ini terlihat dari perbedaan pendapat seputar IKN dan PSN (Proyek Strategis Nasional) yang muncul ke publik minggu lalu,” ujar Achmad dalam keterangan resmi yang diterima redaksi wartaekonomi.co.id, selasa (13/9/22).
Achmad menganggap ada ketidaksepahaman antara Suharso dan penghuni istana tentang masalah ini. Selisih tersebut berawal dari Permintaan Presiden Jokowi agar menjadikan Proyek IKN sebagai PSN. Melalui status PSN dianggap akan mempermudah pembangunan IKN.
Ketidaksepahaman ini menurut Achmad menjadi biang kerok sehingga Surharso harus “ditendang” perlahan dari lingkaran istana.
“Suharso Manoarfa sebagai Menteri Jokowiyang selama ini mati-matian memperjuangkan proyek IKN, namun karena dalam perjalanan IKN tidak sejalan lagi dengan ‘elit genk IKN’ harus tersingkir,” ujar Achmad.
Atas kondisinya yang demikian, Achmad menyebut bahwa nasib Suharso bagai sebuah peribahasa.
“Peribahasa yang tepat untuk menggambarkan Pak Suharso adalah Habis Manis, Sepah dibuang. Suharso Manoarfa sudah pasang badan sebagai pembela tergigih dalam mempertahankan pentingnya mempertahankan IKN dalam gugutan para Guru Besar ke Mahkamah Konstitusi,” jelas Achmad.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Bayu Muhardianto