Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Ingat, Konten Positif Bisa Viral

        Ingat, Konten Positif Bisa Viral Kredit Foto: Unsplash/TheRegisti
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Fenomena Fear of Missing Out (FOMO) meningkat seiring kemajuan teknologi informasi. Individu selalu berupaya mengikuti arus tren yang viral di media sosial karena tidak ingin ketinggalan. Imbasnya, konten yang diproduksi tidak bermanfaat.

        Key Opinion Leader (KOL), Public Figure, dan Dadpreneur, Indra Brasco, menyebutkan setiap orang ingin viral, tapi konten seperti apa yang ingin diviralkan. Sebab, konten positif juga bisa viral.

        Baca Juga: Gunakan Akal saat Menerima Konten di Ruang Digital

        "Kalau mengenai konten-konten positif, banyak kok yang bisa kita dapatkan melalui media sosial. Dengan metode amati, tiru, modifikasi. Yang penting mulai saja dulu dan konsisten," kata Indra, saat webinar Makin Cakap Digital 2022 untuk kelompok masyarakat di wilayah Kabupaten Kediri, Jawa Timur, pada Jumat (16/9/2022).

        Pengguna internet di Indonesia pada tahun 2021 mengalami peningkatan. We Are Social mencatat kini pengguna internet di Indonesia mencapai 202,6 juta pengguna, di mana sebanyak 170 juta penggunanya menggunakan media sosial.

        Baca Juga: Kenali Segmen Market Dulu Sebelum Buat Konten di Medsos

        Indra mengatakan salah satu unggahannya juga pernah viral dan ditiru beberapa pengguna media sosial dari negara lain. Ia mengunggah konten tentang mengajak anak-anaknya ke toko mainan dan menutup mata mereka.

        Terkait komentar negatif di media sosial, dia melanjutkan, individu sebaiknya tidak bawa perasaan (baper). Tanggapi komentar dengan positif atau tidak perlu direspons. Kemudian, kalau mengganggu, setiap pengguna bisa melakukan blok.

        "Dunia medsos kadang yang akses dari semua kalangan. Kita tidak akan pernah paham backgroundnya seperti apa," kata Indra.

        Sebagai respons untuk menanggapi perkembangan TIK ini, Kementerian Komunikasi dan Informatika RI bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi melakukan kolaborasi dan mencanangkan program Indonesia Makin Cakap Digital.

        Baca Juga: Tujuh Langkah Awal Menjadi Kreator Konten

        Program ini didasarkan pada empat pilar utama literasi digital yakni Kemampuan Digital, Etika Digital, Budaya Digital, dan Keamanan Digital. Melalui program ini, 50 juta masyarakat ditargetkan akan mendapat literasi digital pada tahun 2024.

        Webinar #MakinCakapDigital 2022 untuk kelompok masyarakat di wilayah Kabupaten Kediri, Jawa Timur merupakan bagian dari sosialisasi Gerakan Nasional Literasi Digital yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerja sama dengan Siber Kreasi.

        Baca Juga: Riset Kata Kunci Memudahkan dalam Membuat Konten untuk Bisnis

        Kali ini hadir pembicara-pembicara yang ahli di bidangnya untuk berbagi terkait budaya digital antara lain CMO Kururio, Yuda Adhadiyan, ST. Kemudian Ketua STIKOSA AWS, Dr. Meithiana Indrasari, ST., MM, serta mengundang Key Opinion Leader (KOL), Public Figure, dan Dadpreneur, Indra Brasco.

        Untuk informasi lebih lanjut mengenai program Makin Cakap Digital 2022 hubungi info.literasidigital.id dan cari tahu lewat akun media sosial Siberkreasi, bisa klik ke Instagram @siberkreasi dan @literasidigitalkominfo.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Ayu Almas

        Bagikan Artikel: