Resuffle, Pucuk Pimpinan Taliban Copot Menteri Pendidikan Gara-gara...
Sesuai perintah dari Pemimpin tertinggi Taliban, beberapa jabatan nasional dan provinsi di Afganistan mengalami perombakan (reshuffle) pada Selasa (20/9/2022). Pejabat menteri pendidikan pun menjadi salah satu yang diganti.
Dilansir dari Reuters, Juru Bicara Taliban Zabihullah Mujahid telah merilis daftar reshuffle tersebut. Ia beralasan reshuffle itu berdasarkan perintah pemimpin spiritual tertinggi Taliban, Haibatullah Akhundzada.
Baca Juga: Taliban Gelar Pesta Pora, Langit Kabul Sampai-sampai Dipenuhi Kembang Api, Ada Apa?
Pejabat Menteri Pendidikan Noorullah Munir akan digantikan oleh Ketua Dewan Provinsi Kandahar Maulvi Habibullah Agha. Namun, tak dibeberkan mengapa Munir di-reshuffle.
Sistem pendidikan Afganistan telah disorot sejak Taliban mengambil alih negara itu lebih dari setahun yang lalu. Kelompok itu telah melarang pendidikan bagi anak perempuan ketika terakhir berkuasa 2 dekade lalu. Saat berkuasa kembali, mereka berjanji mengubah kebijakannya.
Kementerian pendidikan awalnya mengatakan semua sekolah akan dibuka pada bulan Maret. Namun, sebagian besar sekolah menengah untuk anak perempuan masih tutup.
Perubahan mendadak ini bahkan mengejutkan sejumlah anggota Taliban dan membuat beberapa anak perempuan yang datang ke kelas menangis.
Taliban sekarang mengaku sedang mengerjakan rencana untuk membuka sekolah bagi anak perempuan. Namun, mereka belum bisa memastikan kapan waktunya.
Menurut Taliban dan sumber diplomatik, beberapa menteri pekan lalu berkumpul di Kandahar untuk rapat kabinet yang dipimpin oleh pemimpin tertinggi.
Pengumuman reshuffle pada Selasa (20/9/2022) itu juga mengangkat Wakil Dalam Negeri Mullah Mohammad Mohsin sebagai gubernur provinsi utara Panjshir. Gubernur yang digantikannya akan ditugaskan kembali sebagai gubernur provinsi Logar.
Menurut kelompok perlawanan, mereka telah melakukan operasi di Panjshir dan bentrok dengan militan Taliban.
Taliban pekan lalu mengaku telah membunuh 40 anggota pasukan pemberontak, termasuk 4 komandan di Panjshir. Namun, kelompok itu membantah terjadinya pertempuran besar dan mengaku telah menguasai seluruh negeri.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: