Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Geger Ucapan Luhut Soal Non Jawa Sulit Jadi Presiden, Pengamat: Bukan karena Kualitas!

        Geger Ucapan Luhut Soal Non Jawa Sulit Jadi Presiden, Pengamat: Bukan karena Kualitas! Kredit Foto: Instagram/Luhut Binsar Pandjaitan
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Menteri Koordinator Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan kembali dapat sorotan imbas pernyataannya yang menyinggung orang non-jawa tidak bisa jadi presiden.

        Mengenai hal ini, Pengamat Politik Universitas Al-Azhar Ujang Komarudin mengatakan tokoh di luar Pulau Jawa punya kemampuan untuk menjadi presiden.

        “Orang luar Pulau Jawa tidak bisa menjadi presiden bukan karena kualitas atau kemampuannya jelek,” ujar Ujang dilansir dari GenPI.co, Jumat (23/9).

        Akan tetapi, menerutnya, keterpilihan presiden sangat bergantung kepada pilihan masyarakat atau pemilih yang didominasi orang jawa.

        Baca Juga: PSI Tuding Ada Lurah Pungli atas Nama Anies Baswedan, Refly Harun: Bagi Mereka Pokoknya Anies Pasti Salah dan Tidak Ada yang Benar!

        “Bahkan, orang yang berhasil menguasai pulau jawa juga bisa dianggap telah memenangkan pertarungan,” tuturnya.

        Pulau Jawa dimaksud, yakni DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan jawa Timur. Menurutnya, orang yang bisa memukul habis keempat provinsi tersebut sudah pasti memenangkan pertarungan politik.

        “Itulah fakta yang harus kita lihat sebagai bagian dari demokrasi. Sebab, rakyat berhak memilih siapapun baik dari jawa atau luar jawa,” kata dia.

        Baca Juga: Lawan Bisa Ketar-ketir! Hasil Survei Kasih Angin Segar Buat Mas Anies Baswedan dan AHY Terkait Pilpres 2024, Siap-siap Aja!

        Meski demikian, dirinya menilai ada kemungkinan presiden bisa dari luar Pulau Jawa.

        “Orang tersebut harus hebat, menjadi pemersatu bangsa, atau ketokohannya melebihi Presiden Soekarno,” ujar Ujang.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Bayu Muhardianto

        Bagikan Artikel: