Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Sektor Pangan Indonesia Masih Hadapi Ketimpangan, Petani Jadi Korban Utama

        Sektor Pangan Indonesia Masih Hadapi Ketimpangan, Petani Jadi Korban Utama Kredit Foto: EdenFarm
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Sektor pangan di Indonesia masih menghadapi ketimpangan, khususnya bagi para petani yang menjadi pelaku utama dalam sektor tersebut.

        Hal itu diungkapkan oleh David Setyadi Gunawan, CEO PT Eden Pangan Indonesia (EdenFarm). Dalam keterangannya, ia mengatakan perusahaan melihat adanya ketimpangan harga pangan dan pendapatan petani akibat rantai pasok yang tidak efisien. Selain itu, perusahaan juga melihat terjadinya hasil produksi yang tidak konsisten dan harga yang tidak transparan.

        Kondisi tersebut yang akhirnya memancing EdenFarm untuk andil dalam pengembangan sektor pangan di Indonesia.

        Baca Juga: Strategi Kunci Unifam Hadapi Krisis Global: Inovasi, Efisiensi, Efektivitas

        “EdenFarm bermitra dengan lebih dari 4.000 petani di seluruh Pulau Jawa, untuk menyerap komoditas petani dengan kepastian permintaan dan komitmen pembayaran selambatnya H+2 sejak barang diterima,” kata David, Selasa (27/9/2022).

        Krisis sektor pangan juga diakui oleh Presiden RI Joko Widodo (Jokowi). Pada BUMN Startup Day yang bertajuk Action and Collaboration to Take Out Ecosystem Forward, Senin (26/9/2022), Jokowi mengungkapkan masalah krisis pangan akan menjadi persoalan besar yang harus dipecahkan oleh teknologi. Oleh karena itu, dia mendorong para startup teknologi Indonesia untuk turut berkontribusi dalam penyelesaian masalah pangan dalam negeri.

        “Itu adalah kesempatan, itu adalah peluang, dan agriculture hanya sekitar 4 persen,” ujar Jokowi.

        Sebagai informasi, EdenFarm melayani industri B2B (business-to-business) dengan ekosistem pangan berbasis teknologi, menciptakan pasar tanpa harga spekulatif, dan meningkatkan kesejahteraan para petani lokal. Startup ini didukung oleh YCombinator, AC Ventures, Trihill Capital, OCBC Ventures, Investible, Corin Capital, Global Founders Capital, dan investor global lainnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Imamatul Silfia
        Editor: Rosmayanti

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: