Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Jurang Kekalahan Bagi PDIP Jika Tetap Usulkan Puan Maharani dalam Pilpres 2024, Saiful Mujani: Dia Memperlemah!

        Jurang Kekalahan Bagi PDIP Jika Tetap Usulkan Puan Maharani dalam Pilpres 2024, Saiful Mujani: Dia Memperlemah! Kredit Foto: Twitter/Puan Maharani
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Nampaknya nasib Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dalam pilpres 2024 tidak akan berbuah manis jika partai dengan lambang banteng ini ngotot mencalonkan Puan Maharani.

        Berdasarkan studi eksperimental yang dilakukan Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) menunjukkan bahwa jika Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) mencalonkan Puan Maharani, putri Megawati ini tidak memiliki pengaruh atau bahkan cenderung memperlemah suara PDIP. 

        SMRC lebih menyarankan PDIP mendukung Ganjar Pranowo, Anies Baswedan, dan Prabowo Subianto sebagai calon presiden, hal ini akan memiliki efek positif pada peningkatan suara partai tersebut untuk pemilihan legislatif. 

        Baca Juga: Jelang Pilpres 2024, Puan Maharani akan Segera Kunjungi AHY: Biar Adem Dulu…

        Hasil studi ini dipresentasikan oleh pendiri SMRC, Prof. Saiful Mujani, pada program ’Bedah Politik bersama Saiful Mujani’ yang bertajuk ”Efek Calon Presiden terhadap Partai”. Program ini disiarkan melalui kanal YouTube SMRC TV, pada 29 September 2022.

        PDIP menjadi unik karena mereka memiliki beberapa opsi calon. Ini berbeda dengan Gerindra, misalnya, yang sudah memiliki bakal calon presiden yang sudah definitif, Prabowo Subianto. 

        Juga berbeda dengan Golkar yang belum memiliki calon yang bersaing dengan ketua Golkar, Airlangga Hartarto.

        Baca Juga: Polarisasi dan Beda Pendapat dalam Pilpres 2024 Wajar, yang Bahaya Politik Identitas

        Pertanyaan teoretisnya, kata Saiful, adalah tentang efek ekor jas. Biasanya partai yang memiliki calon yang bagus maka suara partai tersebut akan ikut terangkat. 

        “Sebaliknya, jika mencalonkan tokoh yang buruk, suara partai tidak bisa terangkat atau bahkan memiliki pengaruh negatif terhadap partai tersebut. Karena itu, pilihan partai terhadap calon adalah pilihan strategis bagi partai itu sendiri. Ini berlaku untuk semua partai,” kata Saiful. 

        Baca Juga: Jelang Pilpres 2024, Pernyataan AHY Dianggap Pengamat Terlalu Memanipulasi Publik

        Saiful menyatakan bahwa kalau melihat efek calon pada PDIP dan ada keinginan untuk menjaga suara PDIP, Puan tidak bisa diharapkan untuk itu.

        “Yang bisa diharapkan untuk itu (menjaga suara PDIP) adalah Prabowo, Anies, atau Ganjar. Namun jika yang dilihat adalah kader sendiri untuk menjadi presiden dan ingin memperkuat partai, maka Ganjar adalah pilihan terbaik bagi PDIP untuk tetap menjadi partai terbesar dan mendapatkan dukungan paling banyak dibanding partai lain,” simpulnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Sabrina Mulia Rhamadanty
        Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty

        Bagikan Artikel: