Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Cetak Wirausaha Baru, Pemerintah Masifkan Workshop Kewirausahaan di Kepulauan Bangka Belitung

        Cetak Wirausaha Baru, Pemerintah Masifkan Workshop Kewirausahaan di Kepulauan Bangka Belitung Kredit Foto: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Rangkaian kegiatan Workshop Pengembangan Kewirausahaan Nasional (PKN) yang digagas oleh Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) semakin dimasifkan untuk mencetak lebih banyak wirausaha baru di tanah air dan kali ini digelar di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

        Deputi Bidang Kewirausahaan KemenKopUKM Siti Azizah dalam acara Workshop Pengembangan Kewirausahaan Nasional (PKN) di Pangkal Pinang, Kepulauan Bangka Belitung, Rabu (28/9) mengatakan kegiatan ini bertujuan untuk melahirkan wirausaha muda yang diharapkan mampu menciptakan lapangan kerja sekaligus menjadi penopang ekonomi. Kegiatan itu digelar di berbagai daerah salah satunya dengan mengikutsertakan mahasiswa dari Universitas Bangka Belitung yang diharapkan mampu mendorong pertumbuhan jumlah wirausaha baru di Kota Pangkal Pinang.

        Baca Juga: Pelaku Usaha Justru Bantu Pemerintah Atasi Kelangkaan Minyak Goreng

        “Dengan mengikuti Workshop PKN ini diharapkan pelaku usaha mikro akan naik kelas melalui pendampingan dan konsultasi. Ini juga akan mempercepat UMKM masuk ke dalam ekosistem digital,” katanyadalam keterangan tertulisnya, Jumat (30/9/2022).

        Meskipun juga menurutnya, peluang UMKM untuk masuk ke pasar digital bergantung pada diri mereka sendiri.

        "Berdagang sudah tidak bisa lagi secara konvensional, tidak bisa berdagang di toko, dapat kita lihat pada saat pandemi kemarin, oleh karena itu para UMKM ini kita ajak untuk go digital, sehingga bisa berjualan untuk sampai seluruh Indonesia, masuk pasar digital supaya pemasarannya tidak hanya di toko rumahan saja tetapi bisa masuk marketplace," kata Siti Azizah.

        Dia berharap, para pelaku UMKM di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung ini bisa menjadi bagian dari perubahan untuk Indonesia yang lebih baik dengan semakin banyaknya tercipta wirausaha unggul dan berdaya saing melalui usaha yang inovatif dan berkelanjutan.

        "Untuk adik-adik mahasiswa Universitas Bangka Belitung jangan takut memulai usaha, jangan takut untuk menjadi wirausaha," katanya.

        Untuk mendukung penciptaan wirausaha baru, pihaknya juga akan mendesain ulang Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) yang saat ini sudah terdapat di 74 kabupaten/kota di seluruh Indonesia dan akan bertambah lagi 13 PLUT di tahun 2022 ini.

        "PLUT-KUMKM Provinsi Kepulauan Bangka Belitung ini salah satu prioritas yang akan dikembangkan ke depan," kata Siti.

        Di tempat yang sama, Analis Kebijakan Ahli Madya Ditjen Bina Pembangunan Daerah Kementerian Dalam Negeri Ghifarini menambahkan pihaknya memiliki peran pada kelompok sasaran masyarakat umum dan calon wirausaha.

        "Dalam hal ini, dukungan Kemendagri melalui Ditjen Bina Pembangunan Daerah telah melakukan Rapat Koordinasi Teknis (Rakortek) Pendataan UMKM dan Kewirausahaan khususnya kelompok sasaran Masyarakat Umum dan Calon Wirausaha, pada 5-7 September 2022, yang diikuti oleh Dinas Koperasi UKM Provinsi seluruh Indonesia," kata Ghifarini.

        Baca Juga: Ekonomi Digital Indonesia akan Capai 150 Miliar US di 2025, Pemerintah Harus Siapkan Infrastruktur dan Tingkatkan SDM

        "Kami juga sudah menerbitkan Surat Nomor 510/10748/Bangda tanggal 20 September 2022 kepada Gubernur Seluruh Indonesia, tentang Percepatan Pendataan Kewirausahaan Kelompok Sasaran Masyarakat Umum dan Calon Wirausaha Tahun 2022," katanya

        Sementar itu, CEO Walan.id Tommy menceritakan pengalamannya dalam membangun perusahaan rintisan (startup) pertama di Kepulauan Bangka Belitung yang menyediakan jasa pemesanan makanan dan jasa kurir pengiriman barang lokal maupun antar kota di wilayah Kota Pangkal Pinang, Kabupatan Bangka (Sungaliat), dan Kabupaten Bangka Barat (Muntok). Usahanya menyasar khususnya pelaku usaha kuliner yang kesulitan mendapatkan jasa pengiriman yang murah. 

        "Sudah ada 400 mitra yang tergabung di walan.id. Awalnya kita merekrut driver yang terkena PHK pada saat pandemi dan saat ini para driver sudah menjadi karyawan tetap dengan mendapatkan BPJS dan tunjangan lainnya," ujar Tomy.

        Baca Juga: Swasta Menantikan Kebijakan Agresif Pemerintah untuk Net Zero Emission

        Sedangkan CEO Tanahwari, Yang Finalia bercerita perusahaan rintisan miliknya bergerak di bidang fesyen dengan sentuhan lokal. Ia menuangkan sejarah dan budaya Kepulauan Bangka Belitung pada fesyen yang diproduksinya, selain juga selalu mengangkat cerita sejarah nasional Indonesia dalam rancangan karyanya

        Produk yang dikeluarkan mulai dari penentuan tema, desain, hingga produksi betul-betul dikemas dengan sebaik-baiknya. Ia juga terlebih dulu melakukan riset agar dalam setiap desain aksesori fesyen memiliki makna dan cerita yang menggambarkan setiap detail misalnya saat membuat karya berlatar bangunan Pesanggrahan Menumbing sebuah bangunan bersejarah yang terletak di Kota Muntok, Kabupaten Bangka Barat.

        "Kami mengeluarkan 1 produk setiap seri produknya hanya terdiri dari 6 pieces, jadi limited edition," kata Yang Finalia.

        Perwakilan Direktorat Advokasi Pemerintah Daerah Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) Deasy Rachamawati menambahkan, pihaknya selalu mendampingi seluruh peserta pelatihan UMKM untuk onboarding produk ke e-kataloga LKPP. Hal itu dilakukan untuk mendorong percepatan penayangan produk UMK pada Katalog Elektronik Sektoral dan Katalog Elektronik Lokal.

        “Ini adalah momentum bagi pengusaha lokal untuk masuk. LKPP sudah membuka ruang seluas-luasnya bagi UMK untuk masuk ke dalam katalog elektronik," ujar Deasy.

        Pj Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Ridwan Djamaluddin mengatakan jumlah pelaku UMKM di Kepulauan Bangka Belitung mencapai 183 ribu. Saat ini, para pelaku UMKM tersebut mengalami berbagai masalah seperti logistik dan akses pendanaan.

        Meskipun demikian, dia menegaskan pemerintah daerah selalu melakukan pembinan dan pendampingan secara masif dan berkelanjutan mulai dari perizinan dan legalitas usaha, inovasi proses produksi dan peningkatan kualitas produk, pengembangan SDM, dan entrepreneurship. Selain itu juga terkait akses pembiayaan dan manajemen usaha, memperluas kemitraan, pemasaran yang berbasis online dan offline, hingga pemanfaatan teknologi informasi dalam mengembangkan usahanya.

        Ridwan juga mengapresiasi dukungan dari KemenKopUKM yang mengupayakan para pelaku UMKM melek digitalisasi seiring dengan penumbuhan wirausaha baru.

        "Kita harus menjaga agar workshop ini sustain dan jangan sampai berhenti di tengah jalan. Selain itu kita juga melakukan sosialisasi Gerakan Bersama untuk Kewirausahaan Nasional hingga ke kampung-kampung agar masyarakat tergerak memulai usaha," ujar Ridwan.

        Baca Juga: Pemerintah Naikkan Tarif Penyeberangan Kelas Ekonomi Sebesar 11%

        Melalui kegiatan ini, dia berharap pelaku UMKM Kepulauan Bangka Belitung dapat menambah pengetahuan dan pengalaman, sehingga usaha yang dijalankan dapat lebih berkembang, bisa naik kelas dan go global.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto
        Editor: Aldi Ginastiar

        Bagikan Artikel: