Ditanya Sudah Dapat Jatah Komisaris atau Belum Gegara Sering Nongol Bareng Opung Luhut, Jawaban Rocky Gerung Mengejutkan: Saya Diundang…
Setelah gebrakannya di kanal Youtube barunya menggegerkan karena mengundang Menko Marinves Luhut Binsar Pandjaitan, beberapa pihak menganggap Rocky Gerung sudah mulai dekat kekuasaan.
Meski Rocky telah menjelaskan posisinya tetap berada di oposisi pemerintahan Jokowi dan bakal tetap mengkritik keras pihak penguasa.
Namun kini beredar lagi foto atau momen Rocky bersama Luhut dalam satu kegiatan. Rocky pun menjelaskan bahwa momen satu meja dengan Luhut tersebut adalah saat ia hadir dalam peluncuran buku tentang Luhut.
“Orang selalu bertanya ‘Udah dapat komisaris belum rocky, udah cair belum?’ kan selalu orang mencurigai itu. Padahal saya diundang untuk membahas buku itu, dan saya kasih poin saya. Karena saya kenal yang bikin buku itu Kartini Sjahrir adiknya Pak Luhut,” jelas Rocky melalui kanal Youtube Rocky Gerung Official yang juga bersama Hersubeno Arief dari Forum News Network (FNN) dikitup Minggu (9/10/22).
Jangan cc ke Cebong dan buzzeRp, ntar asam lambungnya pada naik. Tensi meninggi, jantung pada kumat.pic.twitter.com/yTS0u1SeK9
— Andi (@SiAndi_) October 7, 2022
Rocky pun memastikan hadirnya ia dalam peluncuran buku tersebut tak ada kaitannya dengan Luhut yang ia undang ke Channel Youtubenya beberapa waktu lalu.
Bahkan Rocky mengungkapkan dalam kegiatan tersebut yang mana dihadiri oleh beberapa menteri kabinet Jokowi, ia tetap melontarkan kritik.
“Di situ ada mungkin sepertiga kabinet, tetap saja saya kasih kritik. Kan pembawa acara bertanya pada saya ‘Pak Luhut itu kalau disebut dengan satu kata apa Pak Rocky, saya kasih dulu bunga apa Pak Rocky?’ saya jawab ‘mawar’ orang pada tepuk tangan, lalu saya tambahkan ‘tapi mawar yang berduri, setiap mawar ada durinya’, tapi Pak Luhut ketawa aja, mungkin dia tahu bahwa kelakuan saya tak bisa diubah,” jelas Rocky.
Hal-hal tersebut menurut Rocky biasa untuk membentuk keakraban di antara warga negara, tanpa harus menyingkirkan esensi dari pandangan politik yang diambil.
“Saya biasa mempermainkan suasana supaya jadi akrab, tetapi di belakang itu tentu ada kalkulasi bahwa kekuasaan Pak Jokowi tidak mungkin lagi untuk dilanjutkan tanpa kritik dari oposisi. Jadi poin penting saya, saya membawa suara oposisi di situ,” ungkapnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Bayu Muhardianto
Editor: Bayu Muhardianto