Puji Gaya Kepemimpinan Anies Baswedan, Politikus Senior PPP: Kombinasi Soeharto dan SBY
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, diyakini sebagai sosok tepat yang sangat dibutuhkan untuk memimpin Indonesia ke depan. Hal itu disampaikan politikus senior Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Habil Marati.
Selain itu, Habil juga optimistis di bawah kepemimpinan Anies, Indonesia akan menjadi bangsa yang maju dan diperhitungkan di dunia.
"Anies itu gaya kepemimpinannya gabungan soft dan hard atau lembut dan tegas," kata Habil Marati di kanal YouTube Hersubeno Point, dipantau Selasa (11/10).
Dia mengungkapkan, sosok pemimpin yang lembut bisa ditemukan pada Presiden Keenam RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Sosok pemimpin yang tegas ditemukan pada Presiden Kedua RI, H.M Soeharto.
"Nah, kepemimpinan Anies ini kombinasi gaya Soeharto dan SBY," kata Habil Marati.
Dikatakan mantan bendahara umum PPP ini, model kepemimpinan gabungan antara SBY dan Soeharto, yakni kelembutan dan ketegasan, sangat dibutuhkan untuk membangun negeri ini ke depan.
"Jadi, untuk membangun bangsa ini ke depan dibutuhkan karakter kepemimpinan gabungan antara Soeharto dan SBY, soft and hard. Ini kan gaya Anies seperti itu," katanya.
Dicontohkannya, bagaimana Anies selama memimpin DKI dihujat di sana sini, tetapi tetap diam. Di-bully dan difitnah bermacam-macam, tetapi tetap juga diam.
"Itu gaya SBY, iya kan. Dia tidak tempuh jalur hukum," ujar Habil.
Baca Juga: Warga Jakarta 'Hanya' Kebanjiran Sekitar 6 Jam, Anies Baswedan: Itulah Manajemen Pengelolaan Banjir
Nah, gaya Soeharto itu terlihat dari ketegasan Anies dalam membangun Jakarta. Pembangunan itu bukan hanya didasarkan pada kepentingan kelompok, politik atau golongan, melainkan juga harus dirasakan semua orang. Anies membangun Jakarta dengan pendekatan demi kepentingan orang banyak.
"Nah, itu yang benar. Gaya leadership gabungan memang dibutuhkan saat ini. Bangsa ini sudah harus meninggalkan kepemimpinan yang sifatnya instan," tegasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Puri Mei Setyaningrum