Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Disenggol Soal Pembangunan Halte TransJakarta Bundaran HI, Jawaban Mas Anies Baswedan Menggelegar: Prinsip Kesetaraan!

        Disenggol Soal Pembangunan Halte TransJakarta Bundaran HI, Jawaban Mas Anies Baswedan Menggelegar: Prinsip Kesetaraan! Kredit Foto: Sufri Yuliardi
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Menjelang tuntas masa jabatan, Anies Baswedan disinggung terkait beberapa kebijakannya oleh beberapa pihak, salah satunya soal Halte TransJakarta Bundaran HI.

        Mengenai hal ini, Anies Baswedan merespons soal pembangunan Halte TransJakarta Bundaran HI, Jakarta Pusat yang menuai kritik lantaran mengganggu pemandangan Patung Selamat Datang. Dia mengatakan, pembangunan di Jakarta merujuk pada prinsip kesetaraan.

        Anies menjelaskan, prinsip kesetaraan itu yakni membangun perasaan bersama untuk seluruh warga Ibu Kota. Sehingga, seluruh fasilitas yang dibangun -- termasuk Halte TransJakarta Bundaran HI -- bisa dinikmati seluruh masyarakat.

        "Jadi saya garis bawahi prinsip yang ingin kita bangun di Jakarta. Prinsip kesetaraan, membangun perasaan kebersaman. sehingga kita punya fasilitas-fasilitas yang kalau kita nikmati itu tidak ada klasifikasi," ucap Anies di lokasi, Rabu (12/10/2022).

        Baca Juga: Belum Ada Jaminan Bisa Nyapres, Mas Anies Baswedan Mohon Simak Baik-baik! NasDem Masih Kurang, Pengamat Sebut Harus Kejar yang Lain!

        Menurut Anies, kawasan Bundaran HI dulu hanya bisa dinikmati oleh segelintir kalangan saja. Artinya, cuma masyarakat yang mampu mengocek saku lebih dalam saja yang dapat menikmati kawasan tersebut.

        "Misalnya kawasan Bundaran HI ini. Dulu yang bisa menikmati dari ketingian itu yang mampu membayar resto-resto sini, yang harganya mahal," beber dia.

        Anies berpendapat, kawasan Bundaran HI dapat dinikmati keindahannya dari ketinggian tertentu sehingga bisa melihat Patung Selamat Datang. Bahkan, Anies pernah membatin dari atas ketinggian soal orang-orang yang belum bisa menikmati keindahan tersebut.

        "Saya berkali-kali merasakan duduk di sana, sambil duduk sambil mbatin, kapan ya rakyat biasa bisa menikmati seperti kami nikmati di atas?" ucap Anies.

        Atas dasar itulah revitalisasi Halte TransJakarta Bundaran HI dilakukan oleh Anies dan jajarannya. Anies juga berharap agar nantinya Patung Selamat Datang menjadi ikon yang bisa dinikmati oleh seluruh warga Jakarta.

        "Karena itu saya menganjurkan kalau mau menikmati datangnya pakai TransJakarta saja, sehingga tak perlu cari tempat parkir. Cukup berhenti di halte ini lalu langsung naik langsung menimmati," ujar Anies.

        Sebelumnya, sejarahwan JJ. Rizal meminta agar proyek ini segera dihentikan. Sebab, proyek ini dinilai telah melanggar Undang-undang Cagar Budaya nomor 11 Tahun 2010.

        "Pak Gubernur @aniesbaswedan mohon stop pembangunan halte @PT_Transjakarta tosari-bundaran HI yang merusak pandangan ke patung selamat datang en henk ngantung fontein warisan Presiden Soekarno dengan Gubernur henk ngantung sebagai poros penanda perubahan ibu kota kolonial ke ibu kota nasional," ujar JJ Rizal melalui akun twitternya, dikutip Kamis (29/9/2022).

        Rizal mengatakan, patung selamat datang itu merupakan peninggalan era Presiden Soekarno dan Gubernur Jakarta Henk Ngantung. Monumen ini begitu bernilai karena mengandung banyak makna.

        Baca Juga: Difitnah Punya Masalah dengan Agama Hindu, Anies Baswedan Jawab dengan Kerja Nyata yang Sulit Dibantah: Semoga Bermanfaat!

        "Patung selamat datang penting bukan hanya karena karya Presiden Soekarno dan Maestro Edi Sunarso serta Gubernur henk ngantung, tapi juga simbol keramahan bangsa, semangat bersahabat mlaksanakan ketertiban dunia berdasar kemerdekaan, perdamaian abadi, keadilan sosial," ucapnya.

        Selain itu, ia menilai revitalisasi halte dua lokasi ini juga merusak kawasan bundaran HI yang sudah termasuk cagar budaya. Karena itu, Pemerintah Provinsi DKI melalui PT Transjakarta harus segera memperhatikan masalah ini.

        "Berbagai kepentingan berebut dengan macam-macam alasan tapi satu tujuannya yaitu mengkapitalisasi posisinya yang strategis, kalau tidak distop maka Jakarta akan kaya infrastruktur tapi miskin karaktera," tuturnya.

        "Sekali lagi mohon pak Gubernur @aniesbaswedan stop pembangunan halte @PT_Transjakarta yg arogan di kawasan cagar budaya penanda sejarah perubahan kota kolonial jadi kota nasional warisan Soekarno," tambahnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Bayu Muhardianto

        Bagikan Artikel: