Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Terkesan Salahkan Kemampuan Drainase Ibu Kota, Gembong Kembali Semprot Anies Baswedan: Kalau Sudah Tahu, Mau Diapain?

        Terkesan Salahkan Kemampuan Drainase Ibu Kota, Gembong Kembali Semprot Anies Baswedan: Kalau Sudah Tahu, Mau Diapain? Kredit Foto: Instagram/Gembong Warsono
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Permasalahan banjir di Ibu Kota yang tak kunjung selesai terus menjadi perdebatan. Ketua Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) DPRD DKI Jakarta Gembong Warsono pun menyesalkan Gubernur Anies Baswedan yang telah gagal dalam mengatasi masalah banjir. Apalagi setiap banjir terjadi, kata Gembong, Anies terkesan selalu menyalahkan kapasitas drainase di Ibu Kota.

        Untuk diketahui, dalam berbagai kesempatan, Anies menyebut sistem drainase di Jakarta hanya mampu menampung hujan dengan intensitas 100 milimeter per hari. Jika lebih dari kemampuan itu, Anies memastikan air akan meluap.

        Baca Juga: Wakilnya Mas Anies Baswedan Soal Banjir Jakarta: Cepet Surut, Kalau Negara Lain Lama!

        Gembong menyebut, Anies seperti membiarkan kapasitas drainase tersebut selama lima tahun ini. Akhirnya, banjir akan terus terjadi ketika hujan deras.

        "Dia (Anies) kan sudah tahu persoalannya, kalau drainasenya sudah tua. Ya kalau sudah tahu, mau diapain? Kan mesti diperbaiki, tapi nggak diapa-apain. (Anies) menyalahkan (drainase), tapi tidak ngapa-ngapain juga," ujar Gembong di gedung DPRD DKI Jakarta, Kamis (13/10/2022).

        Seharusnya, kata Gembong, Anies melakukan upaya untuk memperbarui sistem drainase di ibu kota. Misalnya dengan memperluas saluran sungai, kali, menambah waduk, dan menambah fasilitas penampung air lainnya.

        Proses pembaruan itu pun bisa dilakukan jika Anies memang niat bekerja. "Artinya kalau bicara banjir di jakarta, sebetulnya bisa diantisipasi ketika mau mengantisipasi. Kita sudah tahu kok kalau drainase kota kita buruk," tuturnya.

        Baca Juga: Segera Lengser, Warga Jakarta Belum Puas pada Kinerja Anies Baswedan Atasi Macet dan Banjir

        Padahal, Gembong menyebut Anies punya dua pilihan program untuk meningkatkan kapasitas drainase di Jakarta, yakni naturalisasi dan normalisasi. Namun, selama lima tahun menjabat Anies disebutnya hanya sibuk memperdebatkan istilah saja.

        "Bahkan hanya sekadar melakukan koneksi antara BKT (Banjir Kanal Timur) dengan Ciliwung yang panjangnya sekitar 600 meter saja, lima tahun tidak bisa dilakukan," katanya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Puri Mei Setyaningrum

        Bagikan Artikel: