Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Suahasil Nazara menekankan bahwa Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) menjadi garda terdepan menjaga perekonomian nasional. Ketika kegiatan ekonomi berhenti, konsumsi, investasi, dan ekspor impor menurun karena terjadi pandemi, APBN adalah satu-satunya elemen di dalam perekonomian nasional yang masih tumbuh positif.
"APBN dapat memulihkan ekonomi, menjaga masyarakat, dan juga tetap kuat," kata Suahasil dalam keterangan resminya di acara Simposium Nasional Keuangan Negara (SNKN), Rabu (26/10/2022).
Baca Juga: DOKU dan Kemenkeu Bersinergi, Wujudkan Transformasi Pengelolaan Kas Negara Lewat Digitalisasi
Ketika pandemi berlangsung, Suahasil menjelaskan APBN bekerja keras menangani dan melindungi perekonomian dengan mengeluarkan belanja-belanja negara yang sangat besar.
"Belanja negara yang sangat besar untuk bidang pendidikan, bidang kesehatan, untuk perlindungan sosial, dan tetap kita mengalokasikan belanja negara untuk bidang pendidikan 20 persen dari belanja negara. Ini adalah belanja yang sangat besar dan ini artinya anggaran negara bekerja keras melindungi masyarakat," ujarnya.
Baca Juga: Realisasi Belanja Negara Baru Terserap 61,6% dari Target APBN Sebesar Rp3.106,4 Triliun
Namun, setelah APBN bekerja keras dengan belanja yang besar tersebut, ia mengingatkan untuk mengembalikan defisit APBN menuju normal yakni di bawah 3%.
"Ini sering kita katakan sebagai bentuk dari konsolidasi fiskal. Kita menyehatkan kembali APBN, membuat APBN itu supaya defisitnya bisa kembali ke bawah 3 persen," ucap Suahasil.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Martyasari Rizky
Editor: Ayu Almas