Wakil Menteri Keuangan, Anggito Abimanyu, melaporkan bahwa realisasi penerimaan negara bukan pajak (PNBP) di tahun ini melampaui target anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) sebanyak 106,2% atau setara dengan Rp522,4 triliun. Padahal, targetnya Rp492 triliun.
Dalam keterangannya, alasan utama meningkatnya realisasi penerimaan PNBP tersebut berasal dari sumbangan kinerja, laba, dan dividen badan usaha milik negara (BUMN) serta satuan kerja badan layanan umum (BLU).
Abimanyu merinci untuk penerimaan negara dari sumber daya alam (SDA) migas tercatat sebesar 94,5% dari target APBN atau setara dengan Rp104,1 triliun. Realisasi tersebut terkontraksi 4,5% secara tahunan atau year on year (yoy) lantaran adanya penurunan lifting minyak dan gas bumi yang tertunda onstream.
Selain itu, hambatan lainnya disebabkan oleh produksi alamiah sumur migas yang tinggi. Hal ini juga sejalan dengan menuanya fasilitas produksi migas utama.
Baca Juga: Lewat Empat Pilar Utama, Musim Mas Dukung Ekosistem Pekebun Sawit Swadaya
Sedangkan untuk penerimaan dari SDA nonmigas, pihaknya mencatat sebesar 110,4% dari target APBN atau setara dengan Rp107,7 triliun. Realisasi tersebut terkontraksi sebesar 15,2% yoy lantaran moderasi harga batu bara yang menyebabkan royalty berkurang senilai 23,5%.
Di sisi lain, PNBP lainnya turut mengalami kontraksi sebesar 7,7% yoy dengan realisasi Rp135,5 triliun atau setara dengan 117,7% dari target APBN. Adapun kinerja PNBP lainnya dipengaruhi oleh menurunnya pendapatan hasil tambang yang disebabkan oleh moderasi harga batu bara. Penurunan pendapatan PNBP K/L dari pendapatan tidak berulang Kejaksaan, Kominfo, dan Kemenkes juga menjadi penyebab terkontraksinya PNBP lainnya.
“Di sisi lain, pendapatan layanan cenderung mengalami pertumbuhan positif, utamanya pada Kemenhub dan Kemenkumham. Kemudian, kinerja kekayaan negara dipisahkan (KND) dan BLU mengalami peningkatan,” ucap Abimanyu dalam keterangannya, dikutip Selasa (12/12/2024).
Baca Juga: Kolaborasi SPKS dan Nissin Foods Holdings Dukung Industri Sawit Berkelanjutan
Kinerja PNBP KND pun tumbuh dengan sokongan dari setoran dividen BUMN perbankan atas peningkatan kinerja keuangan, khususnya yang berasal dari Bank Himbara. Adapun realisasi tersebut tercatat tumbuh 5,9% yoy yakni sebesar Rp86,4 triliun atau setara dengan 100,6% dari target yang ada.
Terakhir, untuk kinerja BLU, dia mencatat telah bertumbuh sebesar 10,8% yoy dengan realisasi 106,5% atau setara dengan Rp88,8 triliun dari target.
Adapun realisasi tersebut berasal dari pendapatan jasa penyediaan barang dan jasa lainnya, pelayanan rumah sakit, layanan pendidikan, serta pendapatan pengelolaan dana BLU.
Kendati demikian, pendapatan BLU pengelola dana, khususnya pendapatan pungutan ekspor sawit, melambat 18,6 persen yoy.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Uswah Hasanah
Editor: Amry Nur Hidayat
Tag Terkait:
Advertisement