Kenaikan elektabilitas Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil sebagai calon presiden (capres) terekam dalam survei Litbang Kompas. Pada survei yang memisahkan kandidat capres dengan elektabilitas di atas 10 persen dan di bawah 10 persen itu, Ridwan Kamil menduduki puncak pada kategori di bawah 10 persen.
Ridwan Kamil melejit mencapai 8,5 persen. Sementara, tokoh lainnya berada di bawah 3 persen. Menurut Pengamat politik Unpad Firman Manan, survei tersebut menunjukan kenaikan elektabilitas Ridwan Kamil signifikan meski di atasnya masih ada Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, dan Anies Baswedan.
Baca Juga: Syarat Usia untuk Capres, Cania: Membatasi Partisipasi Warga Negara
Namun, kata dia, dari sejumlah survei yang digelar, Ridwan Kamil yang akrab disapa Kang Emil ini terlihat sebagai figur calon presiden paling potensial dari Jawa Barat.
"Kalau kita lihat figur Jawa Barat memang yang paling potensial adalah Kang Emil. Posisi gubernur saat ini, bagaimanapun itu mereseprentasikan (suara) warga Jabar," ujar Firman, dihubungi wartawan, Rabu (26/10/2022).
Selain survei, kata dia, hal ini juga ditopang oleh mulai bermunculannya dukungan dari level elite maupun akar rumput di Jabar untuk Emil. "Jadi sejauh ini kalau bicara siapa figur Jabar yang paling potensial kelihatannya Kang Emil," katanya.
Firman mencatat kenaikan elektabilitas Emil dalam survei Litbang Kompas datang dari sejumlah faktor, yakni kinerja dalam penanganan Covid-19 dan aktitivitas komunikasi politik.
Firman mengatakan, yang menarik, pada pertengahan tahun seakan-akan Ridwan Kamil sempat tenggelam, belakangan kembali muncul setelah komunikasi dengan partai intensif bahkan memperlihatkan keseriusan masuk partai.
Baca Juga: KIB akan Realistis Usung Kandidat Capres yang Berpeluang Besar Menang
"Sehingga pemberitaan kembali masif, nah itu jadi faktor yang membuat naik, teridentifikasi kembali oleh publik, itu juga yang menyebabkan elektabilitas meningkat dibandingkan dengan Sandiaga Uno dan AHY," katanya.
Dengan modal elektabilitas, Firman melihat Emil memilki peluang dipinang Koalisi Indonesia Bersatu (KIB). "Kalau bicara peluang masih sangat terbuka, artinya kan survei itu memotret hari ini dan ini masih dinamis karena pilpres masih Februari 2024," katanya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Puri Mei Setyaningrum