Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan film nasional harus menjadi bagian dari ekosistem kebudayaan. Hal ini disampaikannya saat memberi sambutan pada Festival Film Wartawan ke XII di PPHUI Jakarta, Kamis (27/10/2022)
"Kebudayaan nasional juga harus menjadi bagian yang tak terpisahkan dari upaya kita untuk memajukan bangsa Indonesia," ungkap Muhadjir dalam keterangannya, Jumat (28/10/2022).
Baca Juga: Depan Delegasi Internasional, Muhadjir Effendy Bawa Harapan Penyandang Disabilitas: Saya Yakin...
Menurutnya, film adalah ruh, pantulan, dan cerminan dari budaya sebuah bangsa. Jika filmnya bagus, bisa dipastikan bangsa itu memiliki budaya yang adiluhung yang bisa dijadikan andalan ataupun jalan untuk menjadi bangsa yang besar.
"Tanpa budaya yang besar dan adiluhung, tidak mungkin sebuah bangsa menjadi bangsa yang besar. Dan Indonesia sudah memiliki modal untuk menjadi bangsa besar itu," tegasnya.
Peran serta dari wartawan khususnya wartawan perfilman dalam upaya memajukan perfilman Indonesia dinilai memiliki posisi dan tugas yang besar.
Muhadjir berharap, festival seperti ini tidak terhenti sebagai ajang seremonial saja. Ke depan diupayakan agar memiliki semacam benchmark dari negara yang sudah punya perjalanan panjang dengan industri perfilman yang maju. Hal itu dapat dijadikan referensi parameter sehingga perkembangan industri perfilman Indonesia betul-betul punya arah, ukuran, dan bandingan.
"Saya berharap keterlibatan semua pihak dalam ekosistem perfilman nasional harus terus dijalin dan ditingkatkan dari waktu ke waktu," katanya.
Baca Juga: Film Before, Now and Then (Nana) Pakai Bahasa Sunda Tayang di 17 Negara, Ridwan Kamil: Saya Terharu
Dalam kesempatan itu, Muhadjir turut membacakan nominasi dan memberikan penghargaan kepada kategori penulis naskah terbaik genre komedi.
Kategori tersebut dimenangkan oleh Bene Dion Rajagukguk dalam film yang berjudul Ngeri-Ngeri Sedap, menyisihkan tiga nominasi lainnya, yakni Imam Darto dalam film Baby Blues, Muhadkly Acho dalam film Gara-gara Warisan, Pritagita dan Ilya dalam film Siapa Takut Gendut, serta Dedi Mizwar dan Wiraputra dalam film Naga Naga Naga.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rena Laila Wuri
Editor: Ayu Almas
Tag Terkait: