Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Pilpres 2024 Makin Dekat, Politik Identitas Jadi Senjata Kuat, Tokoh NU Ingatkan Dampak Mengerikannya

        Pilpres 2024 Makin Dekat, Politik Identitas Jadi Senjata Kuat, Tokoh NU Ingatkan Dampak Mengerikannya Kredit Foto: Sufri Yuliardi
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Jelang Pilpres 2024, Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf mengatakan bangsa Indonesia harus disembuhkan dengan tidak membuat luka karena politik identitas. 

        Gus Yahya-sapaannya, berpesan agar para aktor politik dapat lebih bertanggung jawab untuk masa depan.

        Apapun yang mereka putuskan hari ini, strategi yang mereka pilih maupun visi politik yang mereka canangkan, lanjutnya, akan menentukan bangsa dan negara ini.

        Baca Juga: Airlangga Bukan Sosok Kuat, Jelang Pilpres 2024 KIB Diisukan Gabung PDIP

        Ia mengatakan ini adalah dampak dari pemilu sebelumnya telah menyebabkan pembelahan identitas masih sangat terasa di tingkat basis.

        “Saya minta semua aktor politik ini lebih bertanggung jawab dengan mengingat didirikannya bangsa dan negara ini. Karena apa yang kita miliki sebagai bangsa Indonesia ini sebetulnya bukan hanya berharga untuk diri kita sendiri, tetapi ini bisa sebagai sumbangan yang bernilai tinggi bagi seluruh konstruksi peradaban dunia ke depan," ungkap Juru bicara Presiden Ke-4 Indonesia KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) dalam keterangan tertulis NU, Sabtu, (5/11/2022).

        Lebih lanjut, inisiator Forum Religion of Twenty (R20) itu mencontohkan, bahwa Indonesia sudah punya Pancasila dan Undang-Undang Dasar (UUD) 1945.

        Jika dilihat dari semua negara yang ada, menurut Gus Yahya tidak ada konstitusi yang seperti Undang-Undang Dasar 1945 yang visinya memang visi peradaban dunia, 'Bahwa sesungguhnya kemerdekaan adalah hak segala bangsa'.

        Baca Juga: Pengamat Sebut Ridwan Kamil Beruntung Terkait Pilpres 2024, Ternyata Ini Alasannya!

        “Itu kan visi tentang peradaban dunia, bukan hanya untuk Indonesia. Nah, ini jangan sampai kita rusak begitu saja, hanya demi mendapat kursi kekuasaan,” ungkapnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty

        Bagikan Artikel: