PBNU Minta Politisi Tak Gunakan Agama Sebagai Alat dalam Pilpres 2024, Teddy Gusnaidi: Itu Memang Perbuatan Hina!
Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf mengingatkan agar para aktor politik tidak memakai politik identitas, terutama identitas agama, sebagai senjata untuk menjatuhkan lawan.
"Kita harus ingatkan para aktor politik ini, bahwa bermain-main dengan identitas agama, itu sama saja menggiring bangsa ini ke dalam perpecahan," ajaknya, dalam keterangan tertulis NU, Sabtu, (5/11/2022) lalu.
"Selama identitas agama dijadikan senjata politik, sembuhnya akan lama," imbuh Alumni Pesantren Krapyak, Yogyakarta ini.
Baca Juga: Sebut Pilpres 2024 Jatah Prabowo Subianto, Nasdem: Suara Rakyatlah yang Menentukan!
Menanggapi hal tersebut, Wakil Ketua Umum yang juga Juru Bicara Partai Garuda Teddy Gusnaidi mengatakan imbauan ini tentu bukan asal imbauan, tapi berdasarkan analisa di lapangan, sehingga PBNU mengeluarkan pernyataan tersebut karena dinilai menjadi bagian dari keresahan yang disuarakan.
“Tentu semuanya sepakat, bahwa memperalat agama untuk kepentingan politik adalah perbuatan hina, makanya di dalam UU Pemilu maupun di aturan lainnya, hal ini dilarang. Tapi tentu saja ada celah untuk melakukan tindakan hina tersebut demi politik,” ujarnya dalam unggahannya, Rabu, (9/11/2022).
“Bola saat ini ada di tangan Partai Politik, apakah demi politik bekerjasama dengan para pedagang politik identitas atau tidak,” lanjutnya.
Baca Juga: Hary Tanoe Jawab Capres Perindo di Pilpres 2024: Kami Jelas Akan Ikuti Arahan Jokowi
Teddy Gusnaidi mengatakan, mereka akan berhenti ketika partai tidak membeli dagangan mereka dan mereka akan tetap eksis jika ada partai politik yang membeli dagangan mereka.
Baca Juga: Ramah ke Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo, Inikah Sinyal Presiden Jokowi untuk Pilpres 2024?
“Partai Garuda jelas mengharamkan mereka untuk ikut dan terlibat dalam pergerakan politik, baik untuk Pemilu maupun Pilkada. Partai Garuda mengajak seluruh Partai Politik menyatakan secara terbuka untuk menolak bekerja sama dengan kelompok yang menggunakan politik identitas,” tandasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty