PDIP Sebut Jokowi Layak Jadi Sekjen PBB, Refly Harun Heran Bukan Main Soroti Kemampuan Berbahasa Asing: Bagaimana Bisa?
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendapat pujian dari sesama kader PDIP. Ketua DPP PDIP Said Abdullah menyebut Jokowi layak menjadi Sekretaris Jenderal (Sekjen) Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB)/ United Nations (UN).
Sontak anggapan itu ramai diperbicangkan masyarakat mengenai kelayakan seorang Jokowi menjadi Sekjen, ada yang mendukung ada juga yang meminta untuk sadar diri.
Mengenai heboh Jokowi jadi Sekjen PBB ini, Pakar Hukum Tata Negara Refly Harun angkat suara. Menurut Refly, untuk menjawab hal ini harus melihat secara objektif.
“Apakah Jokowi cocok jadi Sekjen PBB? Ya tentu penilaian harus diserahkan pada hal yang objektif,” ujar Refly melalui kanal Youtube miliknya, dikutip Rabu (16/11/22).
Refly menyinggung soal kebutuhan dasar seseorang yang diperlukan dalam forum interasional yakni kemampuan berbahsa asing yang memumpuni.
Dalam hal ini, Refly tak terlalu yakin jika melihat rekam jejak Jokowi dalam berbagai kesempatan berbahasa asing.
“Dengan kemampuan berbahasa asing yang terbatas, saya kira first requirement to be The UN secretary general saya kira akan susah, how come? Presiden Jokowi mampu menjadi sekjen PBB kalau kemampuan berbahasanya lemah,” jelas Refly.
Refly pun menganggap anggapan bahwa saat ini bisa menggunakan penerjemah sangat tidak masuk akal bagi seorang yang akan berkecimpung di lembaga yang menaungi banyak negara.
Selain kurang pas, Refly menilai itu akan menjadi kesulitasn tersendiri.
“Waw, kalau pakai penerjemah ke semua negara ya berat, kan tidak mungkin kemana-mana pakai penerjemah. Yang benar itu penguasaan bahasa asing yang baik bagi seorang sekjen PBB agar dia bisa secara luwes bergaul di dunia internasional, and then it is not Jokowi Character,” imbuh Refly.
Meski demikian, Refly juga tidak mau mengesampingkan peluang yang ada. Menurutnya mungkin saja ada keajaiban.
“Tapi kalau ada keajaiban dan ternyata bisa ya itu keajaiban di sana, berarti kita semua yang salah terlalu underestimate,” ungkap Refly Harun.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Bayu Muhardianto
Editor: Bayu Muhardianto