Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Deretan Jawara Indonesia Best CFO 2022

        Deretan Jawara Indonesia Best CFO 2022 Kredit Foto: Ist
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Dalam setahun terakhir, dunia bisnis dihadapkan pada multi tantangan yang tidak biasa. Mulai dari pandemi Covid-19 yang belum berakhir, disrupsi teknologi, tantangan ekonomi global, tekanan inflasi,  perang Rusia-Ukraina, masalah energi dan ketahanan pangan, dan kini mengemuka ancaman resesi global di 2023.

        Namun, pelaku bisnis dipaksa untuk mampu bertahan, bahkan bisa ‘berlari’ menghadapi semua tantangan. Organisasi atau perusahaan yang mampu mencetak rapor keuangan ciamik tentulah di bawah pengawasan Chief Executive Officer dan Chief Financial Officer (CFO)  atau direktur keuangan yang jempolan.

        Para CFO perusahaan menyikapi tantangan ini untuk mengakselerasi digitalisasi dan beragam program termutakhir serta memperluas perannya, yaitu sebagai penata arus kas (cash flow) dan mitra bisnis yang bersinergi dengan jajaran direksi dan karyawan.

        Peran dan tanggungjawab CFO yang makin besar, maka posisi CFO pun makin strategis. Di garda depan, CFO menjadi pendorong perubahan jangka panjang pada bisnis perusahaan, tidak hanya persoalan keuangan, melainkan juga  memengaruhi teknologi, strategi sumber daya manusia dan peningkatan modal kerja.

        Bahkan, berpengaruh dalam proses adaptasi bisnis terhadap perubahan serta penentu kemajuan perusahaan di masa depan.

        Guna mengapresiasi kepiawaian para CFO hebat, Majalah SWA kembali memberikan apresiasi kepada mereka dalam perhelatan ‘Indonesia Best CFO 2022;’ Para jawara Indonesia CFO 2022 telah  menerapkan strategi pengendalian biaya, digitalisasi, dan selektif berinvestasi di masa yang  penuh ketidakpastian itu.

        Ada empat juri yang dilibatkan dalam menilai siapa saja pemenang Indonesia Best CFO 2022. Mereka adalah Djoko Wintoro, Wakil Rektor Universitas Prasetiya Mulya; Rinaldi Firmansyah, Komisaris Independen PT Indonesia Infrastructure Finance; Philip Purnama, CEO J&P Nickel Smelter Gorup; dan Prof Roy Sembel, Guru Besar dan Dosen IPMI International Business School.

        Roy Sembel mengatakan, para finalis CFO tahun ini mampu menerapkan digitalisasi di operasional, sehingga laju bisnis perusahaan lebih bagus dibandingkan periode sebelumnya.

        Hal ini diperkuat oleh pengamatan Djoko Wintoro yang menyebut,  para jagoan CFO 2022 ini sudah melancarkan  strategi pengendalian biaya (cost control), digitalisasi, dan investasi selektif ketika kondisi ekonomi dunia gonjang ganjing, bahkan harga baku naik serta ancaman melemahnya daya beli masyarakat.

        “Tujuan CFO mengimplementasikan digitalisasi itu untuk menghemat biaya, meningkatkan akses dan kualitas pelayanan kepada konsumen, serta meningkatkan pendapatan perusahaan.Digitalisasi ini digunakan juga untuk meningkatkan kolaborasi karyawan atau kolaborasi antar-unit sehingga bisa mempercepat penyelesaian pekerjaan. Jadi, efisiensinya bukan lagi mengurangi biaya, tetapi juga meningkatkan produktivitas kerja karyawan,” jelas Djoko Wintoro, dalam keterangan media, Kamis (17/11/2022). 

        Lain lagi hasil penilaian Rinaldi Firmansyah. Menurutnya, terobosan menonjol yang dilakukan para peserta Best CFO 2022 adalah mengubah atau membuat model bisnis baru serta mengimplementasikan digitalisasi.

        Terobosan finalis Best CFO 2022 itu menunjukkan bahwa seorang CFO harus mampu mengidentifikasi masalah, termasuk dengan benchmarking di dalam industri maupun dari industri lainnya, upaya perbaikan struktur dan biaya keuangan, serta membantu strategi perusahaan dalam upaya perbaikan dan pembentukan model  bisnis baru ataupun pengorganisasiannya. 

        Akhirnya, sejumlah petinggi eksekutif keuangan perusahaan berhasil menjadi pemenang Indonesia Best CFO 2022, antara lain: Sigit Prastowo CFO PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, Novita Widya Anggraini - Direktur Keuangan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, Mulyono Tjandra CFO PT Bank Danamon Indonesia Tbk, Bukit Rahardjo PT AXA Financial Indonesia, Desiantien - Director of Finance and Administrations PT Pertamina Drilling Services Indonesia, Budi Wahju Soesilo-Direktur Keuangan dan Umum PT Petrokimia Gresik, Dina Middin - CFO Standard Chartered Indonesia, Ramavito Mountaino – PT Eden Pangan Indonesia (EdenFarm) dan Beatrice Kartika–PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk.

        Melengkapi penjurian Indonesia Best CFO 2022, SWA Media Group menyelenggarakan Conference & Virtual Awarding "Indonesia Best CFO 2022: The New CFO Roles as Business Transformer and Growth Initiator".

        Acara konferensi/webinar ini diawali dengan opening speaker oleh  Kemal E. Gani selaku Group Chief Editor SWA Media dan star speaker Prof. Roy Sembel, Professor of Finance Management IPMI International Business School dengan topik  ‘CFO’s Challenge in Fulfilling Customer Needs and Investor Expectation.’

        Ada empat pembicara menarik yang dihadirkan dengan tema "The New CFO Roles as Business Transformer and Growth Initiator in Challenging Times".

        Mereka masing-masing adalah CFO PT Axa Financial Indonesia Bukit Rahardjo, CFO PT Eden Pangan Indonesia (EdenFarm) Ramavito Mountaino, Director of Finance and Administrations PT Pertamina Drilling Services Indonesia Desiantien dan Finance and General Affairs Director PT Petrokimia Gresik Budi Wahju Soesilo.

        Dengan berbagai strategi pendanaan multicurrency dan hedging yang tepat, Budi  Wahju Soesilo bisa membawa Petrokimia Gresik tetap meraup keuntungan tahun ini sebesar Rp2-3 triliun di tengah kenaikan harga bahan baku dan tetap bisa menjadi instrumen untuk ketahanan pangan nasional.

        "Kami menerapkan sejumlah terobosan seperti  manajemen penagihan subsidi pupuk yang mempercepat pencairan dana subsidi di bulan berjalan, mempererat komunikasi dengan Kementerian Pertanian untuk pencairan subsidi, bekerja sama dengan perbankan untuk memberikan pendanaan kepada distributor-distributor sehingga penebusan pupuk untuk nilai yang tidak disubsidi pemerintah sudah bisa dilakukan secara langsung oleh distributor melalui pendanaan dari perbankan, dan Cost Reduction Program di semua lini,” tutur dan Budi Wahju Soesilo.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Ferry Hidayat

        Bagikan Artikel: