Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Tak Ada Angin, Tak Ada Hujan, Warren Buffett Terus Pangkas Kepemilikannya di Saham Raksasa Mobil Listrik China, Segini Keuntungannya!

        Tak Ada Angin, Tak Ada Hujan, Warren Buffett Terus Pangkas Kepemilikannya di Saham Raksasa Mobil Listrik China, Segini Keuntungannya! Kredit Foto: Reuters
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Berkshire Hathaway dari Warren Buffett terus melepas posisinya yang lama di raksasa pembuat mobil listrik China, BYD yang merupakan saingan utama Tesla. Buffett telah memegang saham tersebut selama 14 tahun.

        Konglomerat investor legendaris itu menjual 3,2 juta saham BYD yang terdaftar di Hong Kong pekan lalu. Ia memotong kepemilikannya menjadi 15,99%, menurut pengajuan bursa saham Hong Kong, Selasa. Penjualan itu bernilai sekitar USD80 juta (Rp1,2 triliun).

        Melansir CNN Business di Jakarta, Kamis (24/11/22) ini adalah penjualan saham utama kelima oleh Berkshire dari saham BYD yang diungkapkan sejak Agustus. Laju penjualan meningkat secara signifikan bulan ini, dengan tiga transaksi di bulan November.

        Berkshire belum mengungkapkan alasan penjualan tersebut.

        Baca Juga: Warren Buffett Boyong Saham di 5 Trading House Raksasa Jepang, Sahamnya Auto Meroket!

        Sebelum kesepakatan pertama diungkapkan pada Agustus, Berkshire telah memegang 225 juta saham BYD selama 14 tahun.

        Konglomerat AS itu pertama kali membeli saham BYD dengan rata-rata USD1,02 per lembar pada 2008 dengan investasi USD230 juta. Saat itu, saham BYD telah jatuh ke rekor terendah selama krisis keuangan global.

        Tapi saham telah rebound tajam sejak saat itu. Pada tahun 2020, saham BYD yang terdaftar di Hong Kong melonjak 437% karena perusahaan mengembangkan "Blade Battery" dan pasar EV China booming.

        Perusahaan mengatakan baterai berbentuk pisau lebih tipis dan lebih panjang dari sel besi lithium konvensional. Hasilnya, dapat memaksimalkan penggunaan ruang yang tersedia di dalam kemasan baterai. Itu juga lebih kecil kemungkinannya untuk terbakar bahkan ketika rusak parah, menurut BYD.

        BYD telah melampaui Tesla untuk menjadi merek EV terlaris di China. Bulan lalu, perusahaan itu menjual 103.157 kendaraan listrik murni di China. Sebagai perbandingan, Tesla mengirimkan 71.704 kendaraan dari pabriknya di China, menurut data dari Asosiasi Mobil Penumpang China.

        Pada akhir Juni, saham BYD yang terdaftar di Hong Kong mencapai rekor tertinggi USD42 atau sekitar 41 kali lipat dari harga yang dibayar Berkshire 14 tahun lalu.

        Sejak musim panas, Berkshire telah melakukan penjualan saham BYD. Berdasarkan pengajuan bursa terbaru, konglomerat tersebut telah melepas lebih dari 49 juta saham BYD dalam empat bulan terakhir.

        Tidak jelas berapa banyak keuntungan yang diperoleh Berkshire dari penjualan tersebut. Tetapi harga rata-rata setiap saham dalam lima transaksi yang diungkapkan oleh perusahaan sejak Agustus adalah sekitar USD26.

        Dengan menggunakan rata-rata itu, Berkshire mungkin telah mengantongi laba bersih USD1,2 miliar (Rp18,7 triliun) dengan melepas 49 juta saham, dengan asumsi harga beli 8 dolar Hong Kong, menurut perhitungan CNN Business. Saham konglomerat saat ini di BYD bernilai USD3,9 miliar (Rp60,9 triliun), berdasarkan harga saham terbaru.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Fajria Anindya Utami
        Editor: Fajria Anindya Utami

        Bagikan Artikel: