Pemerintah perlu mempertimbangkan impor beras untuk memastikan ketersediaan stok yang mencukupi dan menjaga keterjangkauan masyarakat.
Peneliti Center for Indonesian Policy Studies (CIPS) Hasran menyebut, ketersediaan stok yang mencukupi akan membantu menjaga kestabilan harga beras. Kemudian harga beras yang stabil diharapkan dapat tetap terjangkau oleh masyarakat berpenghasilan rendah.
Hasran mengatakan langkah impor perlu dipertimbangkan apabila dihadapkan oleh tiga kondisi. Pertama ketersediaan cadangan beras tidak mencukupi hingga waktu panen tiba. Kedua, harga beras mengalami peningkatan, baik di pasar tradisional maupun di supermarket.
Dan ketiga, harga beras nasional lebih mahal dibandingkan harga beras di pasar internasional. “Krisis iklim sudah berdampak pada sektor pertanian dengan berkurangnya produksi, yang sangat mungkin terjadi akibat tertundanya musim panen dan musim tanam,” tambah Hasran di Jakarta, kemarin
Cadangan beras di tingkat nasional pada pekan keempat September 2022 mencapai 6,8 juta ton. Stok sebanyak ini diperkirakan hanya mampu bertahan selama 81 hari, dengan asumsi pemakaian stok beras per harinya mencapai 84.330,07 ton.
Sementara itu musim panen baru akan terjadi pada Februari. Sehingga masih ada permintaan beras selama sebulan yang harus dipenuhi. Kenaikan harga beras di dalam negeri relatif rendah secara bulanan belakangan ini.
Baca Juga: Amankan Persediaan Beras, Bulog Kirim Sinyal Impor?
Data Indeks Bulanan Rumah Tangga (Indeks Bu RT) CIPS menunjukkan, rata-rata harga beras supermarket di Jakarta tidak berubah dari Juli hingga Oktober 2022 di Rp12.800 per kilogram. Namun jika dibandingkan dengan Oktober 2021, harganya masih lebih tinggi 2,22%.
Di pasar tradisional, data PIHPS menunjukkan bahwa terjadi kenaikan secara bulanan pada harga beras yang terjadi sejak bulan Juli. Sejak juli 2022, harga beras di pasar tradisional mengalami kenaikan sebesar 3,46%.
Dibandingkan bulan September, harga beras di pasar tradisional naik dari Rp 11.750/kg pada September menjadi Rp11.950 per kilogram pada Oktober. Selain itu, harga beras bulan Oktober merupakan yang tertinggi dalam setahun terakhir.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Boyke P. Siregar
Tag Terkait: