Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Magis Anies Baswedan Mulai NasDem Dapatkan, Partai dan Kandidat Lain Mohon Siap-siap!

        Magis Anies Baswedan Mulai NasDem Dapatkan, Partai dan Kandidat Lain Mohon Siap-siap! Kredit Foto: Sufri Yuliardi
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Lembaga survei Median mengungkap lima partai politik mengalami peningkatan elektabilitas dari survei sebelumnya yang dilakukan pada Maret 2022 lalu. Survei terbaru mereka dilakukan pada kurun waktu pada 9 - 17 November 2022.

        Direktur Eksekutif Median, Rico Marbun, mengatakan survei dilaksanakan dengan melibatkan 1.200 responden yang tersebar di seluruh Indonesia.

        Adapun kelima partai politik yaitu PDIP sebesar 22,5 persen dari survei sebelumnya pada Maret sebesar 19,6 persen. Posisi kedua ditempati Gerindra 14,4 persen dari sebelumnya 13,5 persen.

        Golkar 11,2 persen dari sebelumnya 8,8 persen, PKB 10,2 persen dari sebelumnya 8,6 persen. Sementara Nasdem menempati posisi kelima dengan perolehan elektabilitas 7,5 persen dari sebelumnya 4,5 persen.

        Baca Juga: Anies Baswedan Bukan Orang Indonesia Asli Jadi Nggak Bisa Nyapres, Omongan Rocky Gerung Bikin Auto Mingkem: Siapa Orang Indonesia Asli?

        Rico mengungkap alasan responden memilih PDIP sehingga menempatkan pada posisi pertama. Dia bilang bukan karena faktor calon presiden yang digadang-gadang didukung PDIP.

        "Faktor capres bukanlah menjadi faktor utama pilihan orang terhadap PDIP," ungkap Rico saat menggelar konferensi pers di kawasan Jakarta Pusat, Selasa (29/11/2022).

        Dia mengungkap terdapat tiga alasan besar yang membuat responden memilih PDIP. Memberi bantuan menjadi alasan utama, yaitu sebanyak 15,9 persen.

        Alasan berikutnya karena Presiden Joko Widodo sebesar 13,9 persen. Kemudian sudah memilih PDIP dari dulu sebanyak 9,5 persen.

        Sementara itu, sosok Prabowo Sugianto menjadi alasan utama responden memilih Gerindra, presentasenya sebanyak 35,0 persen. Alasan keduanya, karena kader Gerindra yang sering menemui masyarakat, presentasenya 6,9 persen. Ketiga, responden mengaku partai Gerindra bagus, presentasenya 3,8 persen.

        Khusus Golkar, Rico menyebut bergabungnya partai berlambang beringin tersebut dengan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang diisi Partai PAN, dan PPP bukan menjadi alasan responden untuk memilihnya.

        "Tiga alasan utama orang memilih Golkar ialah pilihan dari dulu, pemberian bantuan, dan kekuatan tokoh-tokoh lokal Golkar," ungkapnya.

        Sebanyak 15,8 persen responden beralasan memilih Golkar karena sudah dari dulu memberikan dukungan. Kemudian Golkar yang gemar memberi bantuan jadi alasan 11,9 persen responden.

        Ketiga, tokoh Golkar di daerah yang disebut berpengalaman jadi alasan 10,9 persen responden.

        Untuk PKB, kebanyakan dari responden beralasan memilihnya karena kaitannya dengan Nahdlatul Ulama (NU) sebanyak 9,8 persen.

        Sementara alasan kedua karena sosok Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin sebanyak 9,8 persen. Alasan ketiga, karena PKB yang disebut partai Islam dengan presentase 8,2 persen.

        Sementara Nasdem, mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan jadi alasan utama responden memilih partai yang dipimpin Surya Paloh tersebut. Deklarasi NasDem mengusung Anies jadi bakal calon presidennya menjadi daya tarik utama responden dengan presentase 18,4 persen.

        Baca Juga: Pentolan Relawan Terang-terangan di Depan Jokowi Mau Perang dengan Kubu Lawan, Refly Harun Nggak Main-main: Maksudnya Apa?!

        "Keputusan NasDem menjadikan Anies Baswedan menjadi capres merupakan faktor pendorong kenaikan suara NasDem saat ini," kata Rico.

        Selain karena nama besar Anies, alasan kedua responden memilih NasDem karena kadernya yang turun menemui warga, presentasenya 16,9 persen. Kemudian sebanyak 5,1 persen responden memilih NasDem, dinilai kinerja partainya yang terbukti.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Bayu Muhardianto

        Bagikan Artikel: