Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Elektabilitas Bukan Segalanya, PDIP Perlu Hati-hati Pilih Ganjar atau Puan Maharani

        Elektabilitas Bukan Segalanya, PDIP Perlu Hati-hati Pilih Ganjar atau Puan Maharani Kredit Foto: Antara/M Risyal Hidayat
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Sebagai partai besar dengan historikal yang panjang, PDIP butuh perhitungan matang dalam menentukan calon presiden (capres) yang akan diusung. Sebagaimana diketahui, elektabilitas kader PDIP Ganjar Pranowo melejit jelang Pemilu 2024 nanti.

        Namun demikian, bukan rahasia lagi bahwa PDIP juga dapat saja mengusung Puan Maharani sebagai capres mengingat kuatnya pengaruh Megawati dalam partai berlambang banteng tersebut.

        Baca Juga: Keras! Gegara Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo? Rocky Gerung Sebut NasDem dan PDIP Pengecut: Rakyat Dijebak dalam Transaksi…

        "Dua sosok ini (Puan dan Ganjar) sama-sama memiliki prestasi di bidangnya masing-masing sehingga menurut saya PDIP butuh perhitungan yang matang untuk mengusung capresnya," kata Pengamat politik dari UPH, Emrus Sihombing, saat dihubungi Republika, dikutip Selasa (6/12/2022).

        Menurut Emrus, secara ideal penentuan capres harusnya dilakukan partai sejak lima tahun sebelum pemilu dimulai. Hal ini untuk mempersiapkan calon yang terpilih tersebut secara matang untuk dapat mengemban perannya secara maksimal.

        Dia mengapresiasi langkah NasDem yang telah lebih dulu menentukan Anies Baswedan sebagai capresnya. Di sisi lain dia menilai, tingginya elektabilitas seorang kader tidak menjadi jaminan dia akan memenangi pemilu.

        Dia mencontohkan saat Ganjar Pranowo pertama kali mencalonkan diri sebagai kepala daerah di Jawa Tengah. Kala itu, kata dia, elektablitas Ganjar sangat rendah, tetapi nyatanya dia dapat memenangkan pemilihan.

        Baca Juga: Harus Putuskan Segera, Mahfud MD Berpotensi Ditarik Anies dan PDIP

        Emrus menilai, tingginya elektabilitas seorang kader belum dapat menjadi jaminan memenangkan pemilu. Yang lebih penting adalah, kata dia, soliditas kerja 'mesin' partai yang nampak di permukaan. 

        "Elektabilitas tak menjamin karena secara realitas kita lihat bagaimana partai memiliki 'mesin'-nya tersendiri untuk mendukung calonnya," kata dia.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Puri Mei Setyaningrum

        Bagikan Artikel: