Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengakui Indonesia masih punya modal untuk bisa mebuat ekonomi tumbuh positif tahun depan. Kendati ketidakpastian global tahun depan menjadi faktor penghambat.
Hal itu disampaikan Perry saat menghadiri Rapat Koordinasi Nasional Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah di Jakarta, Selasa (6/12).
“Menyambut 2023 mari optimis dan tetap waspada. Insya Allah dengan koordinasi dan sinergi pertumbuhan kita masih cukup baik 4,5-5,3%. Tahun 2024 lebih tinggi lagi 4,7-5,5%,” Kata Perry.
BI mengatakan proyeksi ini diperkirkaan akan lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi global. Pasalnya, pertumbuhan ekonomi dunia yang tahun ini diperkirakan sebesar 3% akan mengalami penurunan menjadi 2,6% pada 2023. Bahkan pertumbuhan ekonomi dunia tahun depan diprediksi dapat anjlok menjadi 2%
“Dunia sedang bergejolak karena sedang perang Rusia dan Ukraina, perang dagang Amerika Serikat dan Tiongkok dan juga suku bunga yang melesat tinggi di Amerika dan Eropa. Bahkan tingkat inflasi di Amerika mendekati 9%, Inggris 11%, dan Eropa 10%,”Ucapnya.
Perry menegaskan kunci agar Indonesia dapat menghadapi gejolak global yakni dengan menguatkan sinergi dan kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah. Dia juga menekankan agar gejolak global ini disikapi dengan optimisme tapi tetap waspada terhadap segala kemungkinan yang dapat terjadi di masa datang.
"Kalau kita bersatu para gubernur, walikota di berbagai daerah, insya Allah Tuhan menghendaki ekonomi kita di 2023 itu akan tumbuh baik," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Boyke P. Siregar
Tag Terkait: