Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Bitcoin Halving Day dan Pengaruhnya Terhadap Ekosistem Kripto Global

        Bitcoin Halving Day dan Pengaruhnya Terhadap Ekosistem Kripto Global Kredit Foto: Unsplash/Ruben Hanssen
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Tahun 2022 merupakan tahun dimana market kripto sedang dalam fase bearish. Jika dilihat secara historikal, tahun bearish terjadi setelah Bitcoin mengalami All Time High dan terjadi setiap empat tahun sekali. Seperti pada tahun ini, tahun bearish pun pernah terjadi pada tahun 2018, dan 2014.

        Bagi para calon investor kripto yang hendak berinvestasi kripto, penting untuk mengetahui istilah dalam kripto yang mempengaruhi penurunan dan kenaikan harga kripto, salah satunya yaitu Bitcoin Halving Day. Bitcoin Halving Day merupakan peristiwa empat tahun sekali di mana hadiah untuk para penambang Bitcoin akan dibagi dua setiap 210 ribu blok yang terjadi sampai mencapai batas maksimum kapasitas Bitcoin yaitu 21 juta Bitcoin.

        CEO Indodax, Oscar Darmawan pun menjelaskan bahwa Bitcoin Halving Day ini akan mempengaruhi harga Bitcoin semakin naik nantinya karena seiring bertambahnya waktu, transaksi penambangan Bitcoin akan semakin sulit didapatkan. Baca Juga: Unggah tentang Bitcoin, Bank Sentral Eropa Ramai Dapat Tanggapan dari Komunitas Kripto

        "Saat ini, sudah ada sekitar 91 persen Bitcoin yang tersebar di seluruh dunia dengan total sekitar 19 juta keping. Adanya halving untuk mengurangi kecepatan penambahan Bitcoin baru dan agar BTC yang beredar tetap terjaga sehingga terhindar dari inflasi. Semakin sulit Bitcoin didapatkan, maka semakin mahal juga harga Bitcoin nantinya," jelas Oscar dalam keterangannya di Jakarta, Minggu (11/12/2022).

        Oscar pun menambahkan, selain mempengaruhi para trader terkait harga Bitcoin yang akan mahal dan menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi bull run pada bitcoin dan kripto, bitcoin halving day tentu mempengaruhi para miner Bitcoin.

        "Apalagi setelah Bitcoin dan kripto dikenal masyarakat, jumlah miner Bitcoin pun semakin bertambah. Semakin bertambahnya miner Bitcoin, semakin sulit juga Bitcoin yang bisa didapatkan, sementara pasokan Bitcoin semakin berkurang. Karena tingkat kesulitas penambangan yang terus bertambah, miner miner kecil yang tidak memiliki alat canggih akan kalah bersaing dengan miner pro yang sudah memiliki alat yang lebih canggih. Karena hadiah para penambang Bitcoin dibagi dua, maka di tahun 2024 nanti saat Bitcoin Halving Day, hadiah untuk para miners akan dikurangi menjadi 3,125 BTC," jelas Oscar.

        Menurut Oscar, Bitcoin ada kemungkinan berakhir pasokannya di tahun 2140. Setelah Bitcoin habis dan tidak ada Bitcoin Halving Day kembali, maka besar kemungkinan permintaan untuk Bitcoin akan meningkat. Baca Juga: Beri Pernyataan Bertolak Belakang, Kepala CFTC Kini Anggap Bitcoin Jadi Satu-Satunya Komoditas

        "Jadi, bagi para trader aset kripto yang hendak mengumpulkan portofolio Bitcoin, mungkin bisa memulai untuk mencicil membeli di harga saat ini ketika pasar sedang bearish. Jangan lupa juga untuk terus mempelajari istilah istilah dalam perdagangan kripto agar ilmu kita mengenai investasi kripto semakin bertambah," tutup Oscar.

        Memasuki pekan pertama bulan Desember 2022, harga Bitcoin terlihat cenderung mengalami kenaikan meskipun persentase nya cukup kecil. Berdasarkan data dari Indodax per hari Jumat 9 Desember jam 09.30, Bitcoin (BTC) berada di harga 268 juta rupiah per 1 bitcoin, naik sebesar 1,95 persen dalam 24 jam terakhir.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Fajar Sulaiman

        Bagikan Artikel: