- Home
- /
- News
- /
- Megapolitan
PKS Teriak Ada Upaya De-Aniesasi dengan Menyingkirkan Loyalis-Loyalisnya di Pemprov DKI
Juru bicara (Jubir) PKS Muhammad Iqbal meminta Penjabat Gubernur (Pj) DKI Jakarta, Heru Budi Hartono tahu diri dan tahu posisi ihwal penggantian slogan DKI dari "Kota Kolaborasi" menjadi "Sukses Jakarta untuk Indonesia.
"Dia adalah Gubernur yang ditunjuk, legitimasinya di hadapan masyarakat sangat lemah. Harusnya Heru tahu tentang posisinya bahwa dia adalah gubernur transisi," kata Iqbal dalam keterangannya.
PKS meminta Heru tak membuat gaduh, lebih baik meneruskan saja program-program pemprov yang telah berjalan karena kebijakan Anies Baswedan sebelumnya dinilai sudah on the track.
"Dia tinggal meneruskan apa yang sudah dilakukan sebelumnya, jangan membuat kegaduhan,"
Iqbal menilai diubahnya slogan Ibu Kota tak substantif bagi warga Jakarta, karena slogan "Kota Kolaborasi" dinilai sudah bagus dan sesuai dengan kondisi kekinian dan cocok untuk semua golongan
Justru, lanjutnya, ketika Heru kukuh pendirian ingin mengubah slogan itu jadi terkesan ingin menghapus jejak Gubernur Anies Baswedan.
"Menurut Iqbal, slogan sebagai “Kota Kolaborasi” tidak perlu diubah, apalagi masa jabatan hanya satu tahun. Heru terkesan melakukan “De-Aniesisasi”," tegasnya.
Iqbal juga menyoroti tentang pergantian Sekda DKI yang merupakan tokoh Betawi profesional dan berpengalaman.
"Apalagi Marullah Matali adalah sosok yang dikenal ketokohannya dan tidak memiliki masalah atau kasus. Sehingga pergantian yang dilakukan terkesan bagian dari upaya “membersihkan” loyalis Gubernur sebelumnya," jelasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat