Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Sudah Makan Korban, Pengamat Minta Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung Dibatalkan

        Sudah Makan Korban, Pengamat Minta Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung Dibatalkan Kredit Foto: Biro Adpim Setda Pemdaprov Jabar
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Pakar Kebijakan Publik Narasi Institute Achmad Nur Hidayat meminta pemerintah membatalkan proyek Kereta Api Cepat Jakarta-Bandung. 

        Ini diungkapnya usai kecelakaan kerja proyek ini terjadi pada hari Minggu 18/12 sore lalu. Diberitakan sebelumnya, kejadian tersebut menewaskan 2 orang tenaga kerja WNA China dan 4 orang mengalami luka-luka.

        Berdasarkan informasi awal, dua korban meninggal dunia merupakan laki-laki bernama Chang Shin Shang (40 tahun) dan Chang Shin Yung (36 tahun). Empat korban luka-luka berjenis kelamin laki-laki.

        Baca Juga: Tewaskan 2 WNA Asal China, Rocky Gerung Sebut Kecelakaan Kereta Cepat Jakarta-Bandung Punya Impact Besar Terhadap Investasi di Indonesia

        Tiga diantaranya teridentifikasi sebagai Wang Jiji, Jie Thencang, dan Chao Qianyo. Sedangkan seorang lainnya belum diketahui identitasnya sampai Senin siang.

        Penyidik Polda Jawa Barat juga telah memeriksa 18 saksi yang dimintai keterangan perihal peristiwa tersebut. 

        Polisi bersama kementerian dan lembaga yang berwenang telah melakukan pengecekan untuk mengetahui penyebab kecelakaan, termasuk melibatkan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) dan ahli lain.

        “Kejadian tersebut membuat publik prihatin atas kejadian kecelakaan tersebut. Pasalnya pembangunan Kereta Api Cepat Jakarta-Bandung kerjasama pemerintah Indonesia dengan China ini dari awal banyak ditentang pembangunannya oleh berbagai pihak,” kata Achmad melalui keterangan tertulisnya, Selasa (20/12/22). 

        Baca Juga: Insiden Anjloknya Kereta Teknis, Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung Dihentikan Sementara

        “Pembangunan ini dikatakan banyak tokoh tidak perlu bahkan akan membebani keuangan negara,” kata dia. 

        “Dan betul saja kerjasama yang awalnya dikatakan tidak menggunakan anggaran negara ini melainkan swasta Indonesia dan Cina namun ditengah jalan kemudian pembangunan kereta api cepat ini menggunakan anggaran negara yang disetujui presiden Jokowi,” jelasnya.

        Menurutnya, urgensi pembangunan kereta api cepat juga sudah terlihat dari penolakan berbagai seperti ekonom. 

        Seperti Faisal Basri, Mantan MenKo Perekonomian Rizal Ramli dan Mantan Sekretaris BUMN Said Didu.

        “Terkait pembangunan Kereta Api Cepat ini bahwa project ini tidak menguntungkan bagi Bangsa Indonesia,” jelasnya. 

        “Sementara yang menjadi pekerja dari project ini banyak berasal dari China. Dan nantinya Bangsa Indonesia akan ditagih oleh China terhadap project ini sementara proyek ini dikatakan akan sangat sulit untung,” tambahnya.

        Baca Juga: Musibah Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung, Telan 2 Korban Jiwa dan 4 Luka-luka

        “Lalu darimana untuk membayar pinjaman dari pembangunan project ini? Hal ini tentunya yang sangat dikhawatirkan oleh banyak pihak,” ungkapnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Sabrina Mulia Rhamadanty
        Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty

        Bagikan Artikel: